1 Korintus 5 1-13

3 min read Jun 10, 2024
1 Korintus 5 1-13

1 Korintus 5:1-13: Menghadapi Kekristenan yang Tercemar

Kekristenan yang Tercemar di Korintus

Pada masa Paulus menulis surat kepada jemaat di Korintus, terdapat sebuah skandal yang mengguncang kepercayaan Kristen di kota tersebut. Seorang anggota jemaat sedang melakukan perzinahan dengan ibu tirinya (1 Korintus 5:1). Skandal ini tidak hanya membuat malu Kristen, tetapi juga mencemarkan nama Tuhan.

Pemimpin Jemaat yang Gagal

Paulus menulis surat ini karena pemimpin jemaat di Korintus tidak mengambil tindakan apa-apa terhadap skandal ini. Bahkan, mereka bangga dengan "kebebasan" mereka dan tidak peduli dengan kesadaran yang buruk yang timbul dari perbuatannya (1 Korintus 5:2). Paulus menyadari bahwa pemimpin jemaat tersebut gagal dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga kekudusan dan kebenaran di dalam jemaat.

Memahami Kesalahan dan Hukuman

Paulus menekankan bahwa kesalahan bukan hanya terletak pada individu yang melakukan perzinahan, tetapi juga pada jemaat yang gagal dalam mengambil tindakan. Dia memperingatkan bahwa jika jemaat tidak mengambil tindakan, maka mereka akan tercemar oleh dosa dan menjadikan kesadaran yang buruk (1 Korintus 5:6-7). Paulus menulis bahwa hukuman bagi orang yang melakukan perzinahan adalah pengucilan dari jemaat, agar dia dapat bertobat dan kembali kepada Tuhan (1 Korintus 5:5).

Menghiburkan dan Mengampuni

Namun, Paulus tidak berhenti di situ. Dia juga menulis tentang pentingnya menghiburkan dan mengampuni orang yang telah bertobat. Jika orang tersebut telah bertobat dan meninggalkan dosanya, maka jemaat harus mengampuninya dan menerima kembali dia ke dalam komunitas (2 Korintus 2:7).

Kesimpulan

Dalam 1 Korintus 5:1-13, Paulus menekankan pentingnya kekudusan dan kebenaran di dalam jemaat. Jemaat harus tetap menjaga kekudusan dan kebenaran, serta mengambil tindakan yang tegas terhadap kesalahan. Namun, pada saat yang sama, jemaat juga harus menghiburkan dan mengampuni orang yang telah bertobat. Dalam hal ini, kita dapat melihat bagaimana kekristenan seharusnya dipraktikkan dengan benar.

Related Post


Featured Posts