1 Korintus 13 1-5

4 min read Jun 10, 2024
1 Korintus 13 1-5

1 Korintus 13:1-5: Kasih yang Sejati

Ayat 1: "Andaikata aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi tidak memiliki kasih, aku tidak lebih dari gong yang berkumandang atau canang yang gemerincing."

Dalam ayat pertama ini, rasul Paulus menyatakan bahwa memiliki kemampuan luar biasa atau kebiasaan yang hebat tidak berarti apa-apa jika tidak disertai dengan kasih. Kasih di sini bukan hanya berarti perasaan atau emosi, tetapi juga tindakan dan perbuatan yang menunjukkan kepedulian dan pengorbanan kita terhadap orang lain.

Ayat 2: "Dan andaikata aku memiliki karunia untuk bernubuat dan mengetahui semua rahasia dan memiliki semua pengetahuan; dan aku memiliki iman yang dapat memindahkan gunung, tetapi tidak memiliki kasih, aku tidak ada apa-apanya."

Rasul Paulus juga menjelaskan bahwa memiliki karunia dan pengetahuan yang luar biasa tidak berarti apa-apa jika tidak disertai dengan kasih. Iman yang kuat dan kesadaran yang dalam tidak cukup untuk membuat kita menjadi orang Kristen yang sejati jika tidak disertai dengan kasih.

Ayat 3: "Dan andaikata aku memberikan semua harta milikku dan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi tidak memiliki kasih, aku tidak mendapat apa-apa."

Dalam ayat ini, rasul Paulus menjelaskan bahwa perbuatan baik dan pengorbanan diri tidak berarti apa-apa jika tidak disertai dengan kasih. Kita dapat melakukan banyak hal yang baik, tetapi jika tidak dilandasi dengan kasih, maka itu tidak memiliki nilai di hadapan Allah.

Ayat 4: "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; tidak cemburu, tidak membangga-banggakan, tidak sombong,"

Dalam ayat ini, rasul Paulus menjelaskan tentang sifat-sifat kasih yang sejati. Kasih itu sabar, artinya kasih dapat menahan dan menghadapi kesulitan dengan sabar. Kasih itu murah hati, artinya kasih dapat memberikan dan berkorban untuk orang lain.

Ayat 5: "tidak mencari kepentingan sendiri, tidak segera marah dan tidak mengingat kesalahan."

Dalam ayat terakhir ini, rasul Paulus menjelaskan bahwa kasih tidak mencari kepentingan sendiri, artinya kasih tidak berpikir tentang keuntungan pribadi. Kasih juga tidak segera marah dan tidak mengingat kesalahan orang lain. Kasih dapat memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain.

Dalam nasihat ini, rasul Paulus menjelaskan bahwa kasih adalah dasar dari semua perbuatan baik dan kekudusan manusia. Kasih yang sejati dapat menunjukkan dirinya dalam perbuatan dan tindakan yang nyata.

Related Post


Featured Posts