15 April 1994

4 min read Jun 29, 2024
15 April 1994

15 April 1994: Hari yang Memiliki Dampak Besar dalam Sejarah Rwanda

Pembantaian Genosida Rwanda

Pada tanggal 15 April 1994, sebuah peristiwa tragis terjadi di Rwanda, sebuah negara kecil di Afrika timur. Pada hari itu,Presiden Rwanda, Juvénal Habyarimana, tewas dalam sebuah serangan roket yang menyerang pesawatnya di atas Kigali, ibu kota Rwanda. Kematian Habyarimana menjadi penyulut_api bagi tersebarnya kekerasan etnis yang telah lama terjadi di Rwanda, yang kemudian berkembang menjadi salah satu peristiwa genosida terburuk dalam sejarah manusia.

Latar Belakang

Rwanda memiliki dua kelompok etnis utama: Hutu dan Tutsi. Hutu merupakan kelompok etnis mayoritas, sementara Tutsi minoritas. Sejak merdeka dari kolonial Belgia pada tahun 1962, Rwanda telah mengalami konflik etnis yang berkelanjutan antara Hutu dan Tutsi. Konflik ini dipicu oleh ketidakadilan politik dan ekonomi yang dialami oleh Tutsi, serta dominasi Hutu atas pemerintahan Rwanda.

Pembantaian Massal

Setelah kematian Habyarimana, kelompok ekstremis Hutu, yang dipimpin oleh pemerintahan sementara, memulai pembantaian massal terhadap warga Tutsi dan moderate Hutu. Pembantaian ini dilakukan oleh milisi Hutu, yang dikenal sebagai Interahamwe, serta tentara Rwanda. Warga sipil Tutsi dan moderate Hutu dibantai dengan keji, termasuk wanita dan anak-anak.

Korban Jiwa

Dalam waktu hanya 100 hari, lebih dari 800.000 warga Rwanda tewas, sebagian besar adalah Tutsi. Pembantaian ini tidak hanya terjadi di Rwanda, tetapi juga di negara-negara tetangga, seperti Burundi dan Republik Demokratik Kongo. Banyak warga Rwanda yang juga melarikan diri ke negara-negara tetangga untuk menghindari pembantaian.

Reaksi Internasional

Reaksi internasional atas pembantaian di Rwanda sangat lambat. Organisasi internasional, seperti PBB, tidak mengambil tindakan yang efektif untuk menghentikan pembantaian. Amerika Serikat, negara adidaya pada saat itu, juga tidak melakukan intervensi militer untuk menghentikan pembantaian. Baru pada bulan Juli 1994, pasukan perdamaian PBB tiba di Rwanda untuk menghentikan pembantaian.

Dampak

Pembantaian di Rwanda memiliki dampak yang besar bagi Rwanda dan dunia internasional. Rwanda kehilangan sebagian besar penduduknya, yang berdampak pada perekonomian dan politik negara. Dunia internasional juga belajar dari kegagalan dalam menghentikan pembantaian, yang memicu perubahan dalam kebijakan internasional terhadap konflik dan pelanggaran HAM.

Pada tanggal 15 April 1994, dunia internasional gagal melindungi warga Rwanda dari pembantaian. Hari itu menjadi hari yang paling kelam dalam sejarah Rwanda dan dunia internasional.

Related Post


Featured Posts