11 Mei 1998: Senin yang Bersejarah
Pada tanggal 11 Mei 1998, Indonesia mengalami salah satu hari yang paling bersejarah dalam sejarah bangsa. Hari itu adalah hari Senin, yang menjadi awal dari rangkaian peristiwa yang mengubah wajah politik dan sosial Indonesia.
Peristiwa Tragedi Trisakti
Pada pagi hari itu, bergolak demonstrasi besar-besaran di kampus Universitas Trisakti, Jakarta. Ribuan mahasiswa dan aktivis menggelar aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM dan mengkritik korupsi dan nepotisme yang merajalela dalam pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto. Polisi dan tentara yang dikerahkan untuk menghadapi demonstrasi ternyata melakukan tindakan kekerasan yang berujung pada pembunuhan dan penganiayaan terhadap demonstran.
Akibat Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti menjadi pemicu awal dari turunnya Presiden Soeharto dari kursi kepresidenan. Beberapa hari setelah tragedi itu, massa demonstran semakin besar dan menggelar aksi unjuk rasa di berbagai kota. Tekanan dari dalam dan luar negeri menguat, Soeharto akhirnya mengundurkan diri sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998.
Reformasi yang Dimulai
Tragedi Trisakti dan turunnya Presiden Soeharto menjadi awal dari era reformasi di Indonesia. Setelah itu, Indonesia memasuki masa transisi menuju demokrasi. Pembentukan pemerintahan transisi, pergantian presiden, dan amendemen konstitusi menjadi beberapa langkah awal dalam perjalanan reformasi.
Refleksi
11 Mei 1998 menjadi salah satu momen yang paling berkesan dalam sejarah Indonesia. Tragedi Trisakti menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia untuk memperjuangkan demokrasi dan keadilan. Peristiwa itu juga mengingatkan kita akan pentingnya menghargai hak asasi manusia dan mengawal kebebasan berekspresi.
Penutup
11 Mei 1998 adalah hari yang tidak terlupakan dalam sejarah Indonesia. Tragedi Trisakti menjadi awal dari perubahan besar dalam politik dan sosial Indonesia. Kini, kita dapat menengok kembali pada peristiwa itu dan mengambil pelajaran untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan demokratis.
