1 Korintus 15:8-11: Kesaksian Yesus yang Bangkit
Kesaksian yang Unik
Dalam 1 Korintus 15:8-11, Rasul Paulus menulis tentang pengalaman uniknya ketika bertemu dengan Yesus yang bangkit. Paulus menulis,
"Dan aku, yang terakhir dari semua rasul, seperti yang dilahirkan di luar waktu. Sebab Aku tidak layak disebut rasul, karena Aku menganiaya jemaat Allah. Tetapi berkat kasih karunia Allah, aku adalah apa yang aku adakan, dan kasih karunia-Nya yang diberikan kepadaku tidaklah sia-sia. Aku lebih bekerja keras daripada mereka semua, namun bukan aku, melainkan kasih karunia Allah yang bersamaku." (1 Korintus 15:8-10, TB)
Pengalaman Paulus yang Unik
Paulus menggambarkan dirinya sebagai "yang terakhir dari semua rasul" dan menekankan bahwa ia tidak layak disebut rasul karena pernah menganiaya jemaat Allah. Ia ingat akan masa lalunya sebagai Saulus, yang menganiaya orang-orang Kristen dan memperjuangkan agama Yahudi. Namun, setelah pengalaman pertemuan dengan Yesus yang bangkit, Paulus berubah 180 derajat.
Kasih Karunia Allah yang Menguatkan
Paulus mengakui bahwa semua yang ia lakukan adalah karena kasih karunia Allah yang diberikan kepadanya. Ia tidak mengandalkan kekuatan sendiri, melainkan mengandalkan kasih karunia Allah yang bekerja di dalamnya. Paulus mengakui bahwa ia tidak layak disebut rasul, tetapi Allah telah memilihnya dan menguatkan dia.
Kesaksian yang Berharga
Kesaksian Paulus ini sangat berharga karena menggambarkan bahwa Allah dapat mengubah orang yang paling tidak layak menjadi alat-Nya yang efektif. Kesaksian ini juga mengingatkan kita bahwa kita tidak dapat mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi harus mengandalkan kasih karunia Allah yang bekerja di dalam kita.
"Beribu-ribu terima kasih kepada Allah, yang memberikan kita kemenangan oleh Tuhan kita Yesus Kristus." (1 Korintus 15:57)
