1 Korintus 14 Ayat 1 Sampai 25

5 min read Jun 10, 2024
1 Korintus 14 Ayat 1 Sampai 25

1 Korintus 14:1-25

Mengikut dan Menguji Berkata-Kata Rohani

Ayat 1-5: Menguji Karunia Berkata-Kata Rohani

1 Korintus 14:1-5

Kejarlah kasih dan berusaha untuk memperoleh karunia-karunia rohani, terutama karunia berkata-kata dalam bahasa rohani.

Karena orang yang berkata-kata dalam bahasa rohani, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah, karena tidak ada seorangpun yang mengerti dia, karena ia berkata-kata dengan bahasa malaikat.

Tetapi orang yang bernubuat, berkata-kata kepada manusia, untuk membangun, untuk menghibur, dan untuk menguasai.

Aku ingin kamu semua berkata-kata dalam bahasa rohani, tetapi lebih baik lagi jika kamu bernubuat. Karena orang yang bernubuat lebih baik dari pada orang yang berkata-kata dalam bahasa rohani, jika tidak diterjemahkan, maka jemaat tidak dapat mendapat manfaat.

Paulus mengingatkan bahwa karunia-karunia rohani, terutama karunia berkata-kata dalam bahasa rohani, harus dikejar dan dipergunakan untuk membangun dan menghibur jemaat. Namun, karunia bernubuat lebih diutamakan karena dapat dimengerti dan membangun jemaat.

Ayat 6-12: Menguji Berkata-Kata Rohani dan Bernubuat

1 Korintus 14:6-12

Sekarang, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dalam bahasa rohani, tapi tidak mempunyai penjelasan untukmu, maka aku tidak dapat memberikan manfaat kepadamu.

Karena jika lonceng berbunyi tidak jelas, siapa yang akan mempersiapkan diri untuk berperang?

Dan berbagai-bagai alat musik, jika tidak mempunyai nada yang jelas, bagaimana orang akan tahu nada seruling atau harpa?

Jika tidak ada nada yang jelas, maka tidak ada yang dapat dipahami. Jadi, jika kamu berkata-kata dalam bahasa rohani, maka terjemahkanlah, supaya jemaat dapat memahami.

Karena jika aku bernubuat dan tidak ada yang menerjemahkan, maka aku akan menjadi seperti orang asing di antara kamu.

Paulus mencontohkan bahwa jika seseorang berkata-kata dalam bahasa rohani tetapi tidak diartikan, maka itu tidak berguna dan tidak dapat dimengerti. Maka, penting untuk menerjemahkan karunia berkata-kata rohani agar jemaat dapat memahami dan mendapat manfaat.

Ayat 13-19: Pentingnya Menguji dan Menerjemahkan

1 Korintus 14:13-19

Karena itu, orang yang berkata-kata dalam bahasa rohani, hendaklah berdoa supaya diberikan kepadanya karunia menerjemahkan.

Karena jika aku berkata-kata dalam bahasa rohani, maka rohku berkata-kata, tetapi akalku tidak ikut serta.

Oleh karena itu, aku berdoa supaya diberikan kepadaku karunia menerjemahkan, supaya akalku juga ikut serta dalam berkat itu.

Karena jika aku berdoa dalam bahasa rohani, maka rohku berdoa, tetapi akalku tidak ikut serta.

Paulus menekankan pentingnya menerjemahkan karunia berkata-kata rohani agar akal dan roh dapat bergabung dalam berkat itu. Dengan demikian, jemaat dapat memahami dan mendapat manfaat dari karunia-karunia rohani.

Ayat 20-25: Menguji dan Menguatkan Jemaat

1 Korintus 14:20-25

Janganlah kamu seperti anak-anak, tetapi dalam kejahatan, hendaklah kamu seperti orang dewasa, dan dalam pemikiran, hendaklah kamu seperti anak-anak.

Dalam kitab suci, ada tertulis: "Dengan bahasa lain-lain dan dengan bibir lain-lain, aku akan berbicara kepada bangsa ini; tetapi tidak juga demikian, karena

Related Post