1 Korintus 12:7-10: Karunia dan Berbagai Macam Karunia
Pada ayat 7-10 dari 1 Korintus 12, Rasul Paulus menjelaskan tentang karunia-karunia yang diberikan oleh Allah kepada orang percaya. Berikut adalah penjelasan dari ayat-ayat tersebut:
Ayat 7: Karunia yang Berbeda-Beda
"Tetapi kepada setiap orang dikaruniakan penyataan Roh, untuk kepentingan umum." (1 Korintus 12:7)
Rasul Paulus menjelaskan bahwa setiap orang percaya memiliki karunia yang unik dan berbeda-beda. Karunia ini diberikan oleh Roh Kudus untuk kepentingan umum, yaitu untuk membangun dan menguatkan gereja.
Ayat 8-10: Berbagai Macam Karunia
"Seorang dikaruniakan oleh Roh untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain dikaruniakan oleh Roh yang sama untuk berkata-kata dengan pengetahuan. Seorang dikaruniakan iman oleh Roh yang sama, dan kepada yang lain dikaruniakan karunia untuk menyembuhkan oleh Roh yang sama. Seorang dikaruniakan untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain dikaruniakan untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi dikaruniakan untuk membedakan roh-roh." (1 Korintus 12:8-10)
Pada ayat 8-10, Rasul Paulus menyebutkan beberapa contoh karunia yang diberikan oleh Roh Kudus. Beberapa di antaranya adalah:
- Kata-kata hikmat: Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, yaitu kemampuan untuk berbicara dengan bijaksana dan mengerti kehendak Allah.
- Kata-kata pengetahuan: Karunia untuk berkata-kata dengan pengetahuan, yaitu kemampuan untuk memahami dan menceritakan rencana Allah.
- Iman: Karunia iman, yaitu kemampuan untuk percaya dan mantap dalam iman kepada Allah.
- Karunia menyembuhkan: Karunia untuk menyembuhkan, yaitu kemampuan untuk menyembuhkan orang sakit dan menderita.
- Mujizat: Karunia untuk mengadakan mujizat, yaitu kemampuan untuk melakukan perbuatan ajaib dan heran.
- Nubuat: Karunia untuk bernubuat, yaitu kemampuan untuk berbicara atas nama Allah dan mengatakan apa yang dikehendaki-Nya.
- Membedakan roh-roh: Karunia untuk membedakan roh-roh, yaitu kemampuan untuk membedakan antara Roh Kudus dan roh-roh lainnya.
Dalam ayat-ayat ini, Rasul Paulus ingin menjelaskan bahwa setiap orang percaya memiliki karunia yang unik dan berbeda-beda. Karunia-karunia ini diberikan untuk kepentingan umum, yaitu untuk membangun dan menguatkan gereja.
