Kisah Tabut Perjanjian di Ekron
1 Samuel 6:11 merupakan bagian dari kisah perjalanan Tabut Perjanjian, yang dicuri oleh orang Filistin dari orang Israel. Kisah ini menceritakan tentang bagaimana orang Filistin berusaha untuk mengembalikan Tabut Perjanjian kepada orang Israel setelah Tabut tersebut membawa malapetaka bagi mereka.
Kemarahan Dewa-Dewa Filistin
Orang Filistin membawa Tabut Perjanjian ke kota Ekron, tempat mereka menyimpannya di Kuil Dewa Dagon. Namun, Dagon, dewa mereka, terjatuh di hadapan Tabut Perjanjian dan kepalanya serta tangannya patah. Hal ini menimbulkan kemarahan para dewa Filistin terhadap Tabut tersebut.
Penyakit dan Malapetaka di Ekron
Orang Ekron pun terkena penyakit yang menyebar dan mengakibatkan kematian. Mereka menyadari bahwa Tabut Perjanjian membawa malapetaka bagi mereka. Mereka pun memutuskan untuk mencari cara untuk mengembalikan Tabut tersebut kepada orang Israel.
Kembalinya Tabut Perjanjian
Orang Filistin memanggil para imam dan ahli nujum mereka untuk menanyakan apa yang harus mereka lakukan. Para ahli nujum mengatakan bahwa mereka harus membuat kereta baru, mengambil dua sapi betina yang masih menyusui, dan mengikatnya pada kereta. Mereka lalu harus meletakkan Tabut Perjanjian di atas kereta dan membiarkan sapi-sapi itu menariknya. Jika sapi-sapi itu pergi ke arah tanah Israel, maka itu pertanda bahwa Tuhanlah yang mengutus Tabut Perjanjian kembali kepada orang Israel.
Perjalanan Tabut Perjanjian
Sapi-sapi itu pun menarik kereta yang berisi Tabut Perjanjian menuju tanah Israel. Mereka berjalan dengan jalan yang lurus, menuju kota Bet-Syemes, tanpa menoleh ke kanan atau ke kiri.
Kesimpulan
Kisah ini mengajarkan bahwa orang Filistin yang telah mencuri Tabut Perjanjian akhirnya menyadari bahwa Tabut tersebut adalah milik Tuhan dan mereka tidak boleh menentangnya. Kisah ini juga menggambarkan kekuatan dan kekuasaan Tuhan yang dapat membuat malapetaka dan mengalahkan siapa pun yang menentangnya.
