Pantun Kiasan: Penggunaan Bahasa yang Bermakna
Pantun kiasan adalah salah satu jenis pantun yang menggunakan kata-kata dan kalimat yang bermakna, tetapi tidak secara langsung menyatakan maksudnya. Dalam pantun kiasan, penyair menggunakan kata-kata dan kalimat yangSAMAR-SAMAR untuk menyampaikan pesan atau makna yang ingin disampaikan. Berikut ini adalah 5 contoh pantun kiasan:
1. Pantun Kiasan tentang Kesabaran
Kalau kucing menjalani, Makanan tidak hilang, Jika sakit ditahan, Obat tidak sia-sia.
Pantun kiasan ini membahas tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi kesulitan. Penyair menggunakan kata-kata "kucing menjalani" untuk menggambarkan kesabaran dalam menghadapi kesulitan, dan "makanan tidak hilang" untuk menggambarkan bahwa kesabaran akan membawa hasil yang baik.
2. Pantun Kiasan tentang Persahabatan
Kalau berjumpa di jalan, Tidak berbicara, Kalau berpisah di rumah, Tidak berkeluh kesah.
Pantun kiasan ini membahas tentang pentingnya persahabatan yang tulus. Penyair menggunakan kata-kata "berjumpa di jalan" untuk menggambarkan pertemuan yang singkat, dan "tidak berbicara" untuk menggambarkan bahwa persahabatan yang tulus tidak perlu banyak bicara.
3. Pantun Kiasan tentang Kebahagiaan
Kalau sawah menguning, Tidak berbuah, Kalau hati bersih, Tidak berduka.
Pantun kiasan ini membahas tentang pentingnya kebahagiaan yang sejati. Penyair menggunakan kata-kata "sawah menguning" untuk menggambarkan kebahagiaan yang sejati, dan "tidak berduka" untuk menggambarkan bahwa kebahagiaan yang sejati akan membawa ketenangan hati.
4. Pantun Kiasan tentang Kekayaan
Kalau mengumpulkan kayu, Tidak membuat api, Kalau mengumpulkan harta, Tidak membuat bahagia.
Pantun kiasan ini membahas tentang pentingnya kekayaan yang tidak hanya berupa harta benda. Penyair menggunakan kata-kata "mengumpulkan kayu" untuk menggambarkan bahwa kekayaan harus digunakan untuk membangkitkan api semangat, dan "tidak membuat bahagia" untuk menggambarkan bahwa kekayaan tidak hanya berupa harta benda.
5. Pantun Kiasan tentang Pengajaran
Kalau air mengalir, Tidak kembali, Kalau ilmu dipelajari, Tidak tercerai.
Pantun kiasan ini membahas tentang pentingnya pengajaran yang berkelanjutan. Penyair menggunakan kata-kata "air mengalir" untuk menggambarkan pengajaran yang berkelanjutan, dan "tidak tercerai" untuk menggambarkan bahwa pengajaran akan membawa hasil yang baik.