2 Korintus 4 1-15

4 min read Jul 23, 2024
2 Korintus 4 1-15

2 Korintus 4:1-15: Berpegang pada Injil dan Kesabaran

Berpegang pada Injil

2 Korintus 4:1-2

"_ Oleh karena itu, sejak kita memiliki pelayanan ini, kita tidak tawar hati. Sebaliknya, kita telah menolak segala sesuatu yang sia-sia dan tidak ada kejujuran, dan kita tidak berjalan dengan kesesatan, melainkan dengan kebenaran Allah, kita telah menunjukkan kesetiaan kita kepada dunia_"

Dalam bagian ini, Paulus memulai dengan mengingatkan bahwa sebagai hamba-hamba Tuhan, kita harus berpegang pada Injil dan tidak tawar hati. Kita harus menjaga integritas kita dan tidak melakukan hal-hal yang sia-sia atau tidak jujur. Kita harus berjalan dengan kebenaran Allah dan menunjukkan kesetiaan kita kepada dunia.

Kesabaran dalam Pelayanan

2 Korintus 4:7-12

"_ Tetapi kita ini adalah bejana-bejana tanah liat, yang memuat harta yang sangat berharga ini, supaya nyata, bahwa kekuatan yang tersebut itu berasal dari Allah, dan bukan dari kita. Kita di desak dari segala pihak, tetapi tidak terjepit; kita kebingungan, tetapi tidak putus asa; kita dianiaya, tetapi tidak ditinggalkan; kita dijatuhkan, tetapi tidak binasa_"

Dalam bagian ini, Paulus menulis bahwa kita sebagai hamba-hamba Tuhan, kita memiliki harta yang sangat berharga yaitu Injil. Kita hanya bejana-bejana tanah liat yang memuat harta itu. Kita tidak memiliki kekuatan apa-apa, namun kita dapat menjalani pelayanan kita dengan kesabaran dan kepercayaan kepada Allah. Kita akan mengalami banyak tantangan dan kesulitan dalam pelayanan kita, namun kita tidak boleh putus asa. Kita harus tetap berpegang pada Allah dan percaya bahwa Dia akan menolong kita.

Fokus pada Kebangkitan

2 Korintus 4:13-15

"_ Dan karena kita memiliki roh iman, maka kita berbicara: Kita percaya, maka kita berbicara. Kita tahu, bahwa jika kemah kita yang dapat dibongkar ini harus dibongkar, kita memiliki sebuah rumah dari Allah, sebuah rumah yang tidak dibuat oleh tangan, tetapi yang kekal di sorga. Dan karena itu kita juga berteriak dengan sangat: Kita ingin meninggalkan kemah ini, supaya kita dapat menemani Tuhan_"

Dalam bagian ini, Paulus menulis bahwa kita harus memiliki roh iman dan fokus pada kebangkitan. Kita harus percaya bahwa kita akan memiliki sebuah rumah yang kekal di sorga. Kita tidak boleh fokus pada kehidupan dunia ini, namun kita harus fokus pada kehidupan yang akan datang. Kita harus berbicara dan berteriak dengan sangat bahwa kita ingin meninggalkan kemah ini dan menemani Tuhan.

Related Post