17 Oktober 1951: Ki Demang, Pejuang Kemerdekaan Indonesia
Ki Demang Tigna, Sang Patriot
Pada tanggal 17 Oktober 1951, nama Ki Demang Tigna menjadi bagian dari sejarah Indonesia. Ia adalah seorang patriott dan pejuang kemerdekaan yang rela mengorbankan nyawanya demi mempertahankan kemerdekaan dan integrasi wilayah Indonesia.
Latar Belakang
Ki Demang Tigna lahir tahun 1906 di Desa Tigna, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Ia berasal dari keluarga petani dan sejak muda telah menunjukkan jiwa kepemimpinan dan keberanian. Ki Demang aktif dalam kegiatan politik dan sosial di daerahnya, dan sejak awal telah bergabung dengan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Perjuangan Melawan Belanda
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Ki Demang Tigna aktif dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda. Ia menjadi salah satu pemimpin perjuangan di daerah Blora dan sekitarnya, memimpin gerakan perlawanan rakyat melawan tentara Belanda yang mencoba mengembalikan kekuasaan kolonialisme di Indonesia.
Pada tahun 1949, Ki Demang Tigna memimpin serangan terhadap kokonkol Belanda di Blora, yang berhasil membunuh beberapa tentara Belanda dan menghancurkan infrastruktur militer mereka. Peristiwa ini membuat nama Ki Demang Tigna menjadi dikenal sebagai salah satu pejuang kemerdekaan paling berani dan setia di daerah Blora.
Korban Perjuangan
Pada tanggal 17 Oktober 1951, Ki Demang Tigna ditangkap oleh tentara Belanda di daerah Todanan. Ia dituduh sebagai pimpinan perlawanan dan dinyatakan sebagai "pengacau keamanan". Setelah mengalami penyiksaan dan interogasi, Ki Demang Tigna dihukum mati oleh tentara Belanda.
Pengorbanan Ki Demang Tigna tidaklah sia-sia. Ia telah menjadi inspirasi bagi rakyat Indonesia untuk terus berjuang melawan penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan. Kisah heroik Ki Demang Tigna telah diabadikan dalam sejarah Indonesia sebagai salah satu contoh pejuang kemerdekaan yang rela mengorbankan nyawanya demi bangsa dan negara.
Warisan Ki Demang
Nama Ki Demang Tigna kini diabadikan sebagai pahlawan nasional Indonesia. Ia telah mempengaruhi generasi muda untuk terus berjuang mempertahankan kemerdekaan dan membangun bangsa. Sebuah monumen peringatan telah dibangun di daerah Todanan untuk mengenang perjuangan dan korban Ki Demang Tigna.
Ki Demang Tigna akan selalu dikenang sebagai pejuang kemerdekaan yang setia dan berani, yang telah mengorbankan nyawanya demi mempertahankan kemerdekaan dan integrasi wilayah Indonesia.
