14 Februari 1989

3 min read Jun 28, 2024
14 Februari 1989

14 Februari 1989: Hari Kelahiran Fatwa Ayatollah Khomeini terhadap Salman Rushdie

Ringkasan

Tanggal 14 Februari 1989, adalah hari yang sangat bersejarah dan kontroversial, karena pada hari itu Ayatollah Ruhollah Khomeini, pemimpin spiritual Iran, mengeluarkan fatwa (dekret keagamaan) terhadap Salman Rushdie, seorang novelis asal Inggris keturunan India. Fatwa ini memerintahkan kematian Rushdie karena dianggap menghujat Nabi Muhammad dan Islam melalui novelnya yang kontroversial, "The Satanic Verses".

Latar Belakang

Salman Rushdie, seorang novelis yang lahir di Bombay (sekarang Mumbai), India, pada tahun 1947, telah masetelah merilis novel "Midnight's Children" pada tahun 1981, yang sangat sukses dan memenangkan Booker Prize. Namun, novel berikutnya, "The Satanic Verses", yang diterbitkan pada tahun 1988, memicu kemarahan dan kontroversi di kalangan umat Islam di seluruh dunia.

Fatwa Ayatollah Khomeini

Pada tanggal 14 Februari 1989, Ayatollah Khomeini, yang saat itu menjabat sebagai pimpinan spiritual Iran, mengeluarkan fatwa terhadap Rushdie, menyatakan bahwa ia harus dihukum mati karena menghujat Nabi Muhammad dan Islam. Fatwa ini juga memerintahkan kepada semua muslim untuk membunuh Rushdie jika mereka menemukannya.

Reaksi internasional terhadap fatwa ini sangat keras, dengan banyak negara dan organisasi hak asasi manusia mengecam tindakan Ayatollah Khomeini. Pemerintah Inggris, di mana Rushdie tinggal, juga mengecam fatwa tersebut dan menawarkan perlindungan keamanan kepada Rushdie.

Dampak dan Konsekuensi

Fatwa Ayatollah Khomeini memiliki dampak yang sangat signifikan pada Rushdie dan juga pada hubungan internasional. Rushdie harus bersembunyi dan tinggal dalam pengawasan ketat oleh pemerintah Inggris selama beberapa tahun. Banyak negara, termasuk Iran dan Inggris, juga mengalami ketegangan dalam hubungan diplomatik.

Fatwa ini juga memicu perdebatan tentang kebebasan berekspresi dan batas-batas kebebasan beragama. Banyak orang menganggap bahwa fatwa ini sebagai pelanggaran kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia, sementara yang lain menganggap bahwa fatwa ini sebagai tindakan yang sah untuk mempertahankan agama dan nilai-nilai.

Kesimpulan

Tanggal 14 Februari 1989, adalah hari yang memuat peristiwa penting dan kontroversial dalam sejarah. Fatwa Ayatollah Khomeini terhadap Salman Rushdie memicu perdebatan dan ketegangan internasional, serta memperjelas batas-batas kebebasan berekspresi dan beragama. Peristiwa ini juga memperlihatkan pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan agama dan budaya.

Featured Posts