CPoB (Cybersecurity Poverty of Basis): 12 Aspek Terbaru
Dalam era digital seperti sekarang ini, keamanan siber menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Tanpa adanya keamanan siber yang memadai, maka data dan sistem dapat dengan mudah diserang dan dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, perlu adanya suatu standar keamanan siber yang dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan sistem keamanan siber yang efektif.
Salah satu standar keamanan siber yang sangat populer digunakan adalah CPoB (Cybersecurity Poverty of Basis). CPoB adalah suatu standar keamanan siber yang dikembangkan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menguji tingkat keamanan siber suatu organisasi. Dalam CPoB, terdapat 12 aspek yang dijadikan sebagai acuan dalam menguji tingkat keamanan siber suatu organisasi.
Aspek 1: Identity and Authentication
Aspek pertama dalam CPoB adalah Identity and Authentication. Aspek ini berfokus pada proses otentikasi dan identifikasi pengguna dalam suatu sistem. Dalam aspek ini, terdapat beberapa kriteria yang dijadikan acuan, seperti:
- Proses otentikasi yang aman dan efektif
- Penggunaan password yang kuat dan unik
- Penggunaan sistem otentikasi dua faktor (2FA)
Aspek 2: Data Protection
Aspek kedua dalam CPoB adalah Data Protection. Aspek ini berfokus pada perlindungan data dalam suatu sistem. Dalam aspek ini, terdapat beberapa kriteria yang dijadikan acuan, seperti:
- Penggunaan enkripsi data yang kuat dan efektif
- Penggunaan backup data yang teratur dan aman
- Penggunaan access control yang ketat dan efektif
Aspek 3: Asset Management
Aspek ketiga dalam CPoB adalah Asset Management. Aspek ini berfokus pada pengelolaan aset dalam suatu organisasi. Dalam aspek ini, terdapat beberapa kriteria yang dijadikan acuan, seperti:
- Inventarisasi aset yang lengkap dan akurat
- Penggunaan label aset yang kuat dan efektif
- Penggunaan pengawasan aset yang ketat dan efektif
Aspek 4: Security and Vulnerability Management
Aspek keempat dalam CPoB adalah Security and Vulnerability Management. Aspek ini berfokus pada pengelolaan keamanan dan kerentanan dalam suatu sistem. Dalam aspek ini, terdapat beberapa kriteria yang dijadikan acuan, seperti:
- Penggunaan pengamanan sistem yang kuat dan efektif
- Penggunaan patch management yang teratur dan aman
- Penggunaan vulnerability management yang efektif
Aspek 5: Incident Response
Aspek kelima dalam CPoB adalah Incident Response. Aspek ini berfokus pada penanganan insiden keamanan dalam suatu organisasi. Dalam aspek ini, terdapat beberapa kriteria yang dijadikan acuan, seperti:
- Penggunaan prosedur incident response yang efektif
- Penggunaan incident response team yang terlatih dan efektif
- Penggunaan komunikasi yang efektif dalam penanganan insiden
Aspek 6: Maintenance and Support
Aspek keenam dalam CPoB adalah Maintenance and Support. Aspek ini berfokus pada pemeliharaan dan dukungan sistem yang efektif. Dalam aspek ini, terdapat beberapa kriteria yang dijadikan acuan, seperti:
- Penggunaan pemeliharaan sistem yang teratur dan efektif
- Penggunaan dukungan sistem yang cepat dan efektif
- Penggunaan dokumentasi sistem yang lengkap dan akurat
Aspek 7: Configuration and Change Management
Aspek ketujuh dalam CPoB adalah Configuration and Change Management. Aspek ini berfokus pada pengelolaan konfigurasi dan perubahan dalam suatu sistem. Dalam aspek ini, terdapat beberapa kriteria yang dijadikan acuan, seperti:
- Penggunaan konfigurasi sistem yang efektif dan aman
- Penggunaan change management yang teratur dan efektif
- Penggunaan testing dan validation yang efektif
Aspek 8: Availability and redundancy
Aspek kedelapan dalam CPoB adalah Availability and redundancy