Weton: 10 Oktober 1981, Hari Kelahiran Nasionalisme Indonesia
Pendahuluan
Pada tanggal 10 Oktober 1981, Indonesia memperingatihari kelahiran nasionalisme Indonesia, yang juga dikenal sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pada hari ini, bangsa Indonesia mengenang peristiwa berdarah yang terjadi pada tahun 1965, ketika enam jenderal dan seorang perwira menengah TNI AD menjadi korban pembunuhan oleh PKI (Partai Komunis Indonesia).
Latar Belakang
Pada masa itu, Indonesia sedang mengalami krisis politik dan ekonomi. PKI, yang dipimpin oleh D.N. Aidit, berusaha mengambil alih kekuasaan dengan menggulingkan pemerintahan Soekarno. Namun, upaya tersebut gagal dan malah berakhir dengan tragedi berdarah.
Peristiwa G30S
Pada tanggal 30 September 1965, PKI melancarkan kudeta dengan membunuh enam jenderal dan seorang perwira menengah TNI AD. Namun, upaya tersebut gagal dan Soeharto, yang menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), berhasil mengatasi situasi dan menggulingkan PKI.
Kelahiran Nasionalisme Indonesia
Pada tanggal 10 Oktober 1965, Soeharto mengumumkan pembentukan Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban), yang bertugas mengembalikan keamanan dan ketertiban di Indonesia. Sejak saat itu, tanggal 10 Oktober diperingati sebagai hari kelahiran nasionalisme Indonesia.
Makna Hari Kesaktian Pancasila
Hari Kesaktian Pancasila adalah peringatan atas tragedi berdarah yang terjadi pada tahun 1965. Namun, lebih dari itu, hari ini juga memperingati kelahiran nasionalisme Indonesia. Pancasila, yang menjadi dasar ideologi negara, diuji oleh peristiwa tersebut dan terbukti mampu menyatukan masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Hari Kesaktian Pancasila, yang jatuh pada tanggal 10 Oktober, adalah peringatan atas tragedi berdarah yang terjadi pada tahun 1965. Namun, lebih dari itu, hari ini juga memperingati kelahiran nasionalisme Indonesia dan pentingnya Pancasila sebagai dasar ideologi negara.