10 Kata Antonim Bahasa Sunda

4 min read Jun 18, 2024
10 Kata Antonim Bahasa Sunda

10 Kata Antonim Bahasa Sunda

Bahasa Sunda adalah salah satu bahasa daerah di Indonesia yang memiliki kemiripan dengan bahasa Jawa dan Bali. Bahasa Sunda memiliki banyak kata-kata yang unik dan memiliki arti yang berbeda-beda. Salah satu konsep yang menarik dalam bahasa Sunda adalah antonim. Antonim adalah kata yang memiliki arti yang berlawanan dengan kata lainnya.

Berikut ini adalah 10 kata antonim bahasa Sunda:

1. Gede ( Besar ) - Lieleungan ( Kecil )

Dalam bahasa Sunda, kata "Gede" berarti besar, sementara "Lieleungan" berarti kecil. Contoh kalimat: "Ieu gede, tapi lieleungan haté" (Ini besar, tapi kecil hatinya).

2. Rame ( Ramai ) - Sepi ( Sepi )

Kata "Rame" berarti ramai, sementara "Sepi" berarti sepi. Contoh kalimat: "Alun-alun kota rame, tapi alun-alun desa sepi" (Alun-alun kota ramai, tapi alun-alun desa sepi).

3. Cahya ( Terang ) - Gelap ( Gelap )

Kata "Cahya" berarti terang, sementara "Gelap" berarti gelap. Contoh kalimat: "Siang hari cahya, tapi malam gelap" (Siang hari terang, tapi malam gelap).

4. Gentur ( Berharga ) - Murah ( Murah )

Kata "Gentur" berarti berharga, sementara "Murah" berarti murah. Contoh kalimat: "Jam tangan gentur, tapi barang lain murah" (Jam tangan berharga, tapi barang lain murah).

5. Sakola ( Sakit ) - Sehat ( Sehat )

Kata "Sakola" berarti sakit, sementara "Sehat" berarti sehat. Contoh kalimat: "Dokter menyatakan sakola, tapi setelah minum obat jadi sehat" (Dokter menyatakan sakit, tapi setelah minum obat jadi sehat).

6. Buru ( Buru ) - Lamun ( Lambat )

Kata "Buru" berarti buru, sementara "Lamun" berarti lambat. Contoh kalimat: "harus buru karena terlambat, tapi lamun karena kurang persiapan" (harus buru karena terlambat, tapi lambat karena kurang persiapan).

7. Gendut ( Gemuk ) - Kurus ( Kurus )

Kata "Gendut" berarti gemuk, sementara "Kurus" berarti kurus. Contoh kalimat: "Saya perlu diet karena gendut, tapi tetangga saya kurus" (Saya perlu diet karena gemuk, tapi tetangga saya kurus).

8. Sugan ( Sugih ) - Miskin ( Miskin )

Kata "Sugan" berarti sugih, sementara "Miskin" berarti miskin. Contoh kalimat: "Orang sugan memiliki rumah mewah, tapi orang miskin memiliki rumah sederhana" (Orang sugih memiliki rumah mewah, tapi orang miskin memiliki rumah sederhana).

9. Lancar ( Lancar ) - Macet ( Macet )

Kata "Lancar" berarti lancar, sementara "Macet" berarti macet. Contoh kalimat: "Jalan tol lancar, tapi jalan kota macet" (Jalan tol lancar, tapi jalan kota macet).

10. Nyeni ( Nyeni ) - Kumaha ( Kumaha )

Kata "Nyeni" berarti nyeni, sementara "Kumaha" berarti kumaha. Contoh kalimat: "Saya nyeni karena memiliki hobi, tapi kumaha karena tidak memiliki hobi" (Saya nyeni karena memiliki hobi, tapi kumaha karena tidak memiliki hobi).

Itulah 10 kata antonim bahasa Sunda yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Featured Posts