Peristiwa Bersejarah 10 Juli 1985
Rainbow Warrior, Kapal Pengawas Lingkungan
Pada tanggal 10 Juli 1985, sebuah peristiwa tragis terjadi di pelabuhan Auckland, Selandia Baru. Rainbow Warrior, kapal pengawas lingkungan yang dimiliki oleh organisasi Greenpeace, diserang dan ditenggelamkan oleh agen-agen rahasia Prancis.
Serangan yang Ditakuti
Pada malam itu, dua orang agen rahasia Prancis, Alain Mafart dan Dominique Prieur, memasuki pelabuhan Auckland dan meletakkan dua bom yang kuat di dasar kapal Rainbow Warrior. Pukul 11:45 malam, bom tersebut meledak, menyebabkan kapal tersebut tenggelam dalam waktu 4 menit. Fernando Pereira, seorang fotografer Portugis yang bekerja untuk Greenpeace, tewas dalam insiden tersebut.
Motivasi di Balik Serangan
Serangan tersebut dilakukan karena Prancis ingin menghentikan aksi Greenpeace yang menentang uji coba nuklir Prancis di Atol Mururoa, Pasifik Selatan. Greenpeace telah melakukan kampanye keras melawan uji coba nuklir dan mencari cara untuk menghentikan kegiatan tersebut.
Reaksi Internasional
Insiden tersebut menghasilkan kemarahan dan kekecewaan di seluruh dunia. Banyak negara memprotes keras atas tindakan Prancis dan menyerukan agar Prancis menghentikan uji coba nuklirnya. Akhirnya, Prancis meminta maaf atas tindakan tersebut dan menghentikan uji coba nuklir di Pasifik Selatan.
Warisan Rainbow Warrior
Tragedi Rainbow Warrior menjadikan organisasi Greenpeace semakin kuat dan menginspirasi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Sejak itu, Greenpeace telah melakukan banyak aksi untuk melindungi lingkungan dan menentang kegiatan yang mencemari lingkungan.