10 Contoh Basa Sunda jeung Hartina
Basa Sunda adalah salah satu bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Barat. Basa Sunda memiliki banyak puisi dan peribahasa yang memiliki makna yang dalam dan bermakna. Berikut ini adalah 10 contoh basa Sunda jeung hartina atau peribahasa Sunda beserta artinya:
1. Kalindasan tapi ngiring
Hartina: Sesuatu yang tidak diharapkan atau tidak terduga.
Artinya: kalau kita mengharapkan sesuatu yang baik, tapi malah terjadi sesuatu yang buruk.
2. Cai nu lada
Hartina: Orang yang tidak mau berbagi atau egois.
Artinya: orang yang tidak mau berbagi atau egois seperti cai (air) yang tidak mau membasahi daerah lain.
3. Ngadeg paguron
Hartina: Orang yang sombong atau congkak.
Artinya: orang yang sombong atau congkak seperti paguron (gagak) yang berdiri di atas pohon.
4. Kuring kalindung panggung
Hartina: Orang yang tidak tahu diri atau tidak menghargai.
Artinya: orang yang tidak tahu diri atau tidak menghargai seperti kuring (kucing) yang tidak tahu kalau panggung (tempat tidur) nya sudah rusak.
5. Todong heulang
Hartina: Orang yang pintar tapi malas.
Artinya: orang yang pintar tapi malas seperti heulang (elang) yang tidak mau terbang.
6. Heureuy ngadu kopi
Hartina: Orang yang tidak mau peduli atau tidak mau tahu.
Artinya: orang yang tidak mau peduli atau tidak mau tahu seperti heureuy (kopi) yang tidak mau diminum.
7. Lainnya sieun beak
Hartina: Orang yang tidak tahu diri atau tidak menghargai.
Artinya: orang yang tidak tahu diri atau tidak menghargai seperti sieun (iuran) yang tidak mau menuruti perintah.
8. Leuweung ngadeg
Hartina: Orang yang sombong atau congkak.
Artinya: orang yang sombong atau congkak seperti leuweung (hutan) yang berdiri tegak.
9. Kancaning ngala
Hartina: Orang yang tidak mau berbagi atau egois.
Artinya: orang yang tidak mau berbagi atau egois seperti kancaning (alat untuk mengambil sesuatu) yang tidak mau digunakan untuk mengambil sesuatu.
10. Ngadu kembang
Hartina: Orang yang tidak mau berbagi atau egois.
Artinya: orang yang tidak mau berbagi atau egois seperti ngadu (bantuan) yang tidak mau diberikan kepada orang lain.
Dalam menggunakan basa Sunda, kita harus memahami makna yang terkandung dalam setiap peribahasa. Dengan demikian, kita dapat menggunakan basa Sunda secara lebih baik dan lebih efektif.