10 Babasan Sunda Jeung Hartina

4 min read Jun 17, 2024
10 Babasan Sunda Jeung Hartina

Babasan Sunda jeung Hartina: Kaya Kearifan Sunda

Sunda, sebagai salah satu etnis di Indonesia, memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Salah satu bentuk kesenian Sunda yang sangat terkenal adalah babasan Sunda. Babasan Sunda adalah ungkapan-ungkapan yang mengandung nilai-nilai kearifan dan nasihat untuk menghadapi kehidupan. Berikut ini adalah 10 contoh babasan Sunda jeung hartina (artinya):

1. "Luka di sirah, cai di pamaju"

Hartina: Luka di kepala, sakit di hati. Artinya, jika kita menyakiti orang lain, maka kita juga akan merasakan sakit dan luka di hati kita sendiri.

2. "Gigir sihir, tagih di wawangi"

Hartina: Kiri tetap kiri, kanan tetap kanan. Artinya, kita harus tetap pada prinsip dan keyakinan kita, tidak berubah-ubah seperti angin.

3. "Kalieu beunteur, kadalyanlah beunyang"

Hartina: Kalau berenang, berenanglah yang dalam. Artinya, jika kita sudah memutuskan untuk melakukan sesuatu, maka kita harus melakukannya dengan sepenuh hati dan tidak setengah-setengah.

4. "Ciuluk leumpang, panon poe"

Hartina: Menjaga kehormatan, menjaga nama baik. Artinya, kita harus menjaga nama baik dan kehormatan kita, seperti menjaga kehormatan orang tua kita.

5. "Teu aya nu ngawakan, aya nu ngaduman"

Hartina: Tidak ada yang mengawasi, tapi ada yang menghukum. Artinya, kita harus berbuat baik dan tidak hanya mengharapkan imbalan, karena setiap perbuatan akan mendapat balasan.

6. "Moal keun aya, paeh paeh"

Hartina: Tidak ada sesuatu yang tidak punya harga. Artinya, setiap sesuatu memiliki harga dan nilai, maka kita harus menghargai dan menghitung nilai setiap sesuatu.

7. "Cai nu ngalir, cai nu ngurang"

Hartina: Air yang mengalir, air yang mengering. Artinya, kita harus memanfaatkan kesempatan yang kita dapatkan dan tidak menyia-nyiakannya.

8. "Sora ngawulang, sora ngaremban"

Hartina: Supaya tidak terlena, supaya tidak kecewa. Artinya, kita harus selalu berhati-hati dan tidak terlena dengan kesenangan, sehingga tidak kecewa di kemudian hari.

9. "Teguh di jeung, teguh di jero"

Hartina: Teguh di luar, teguh di dalam. Artinya, kita harus memiliki kesadaran dan kejujuran dalam diri kita, sehingga kita tidak mudah goyah dan tetap teguh dalam menghadapi kesulitan.

10. "Kalieu maju, kalieu mundur"

Hartina: Kalau mau maju, kalau mau mundur. Artinya, kita harus memilih arah yang akan kita tuju, apakah kita ingin maju atau mundur, dan kita harus bertanggung jawab dengan pilihan kita.

Dengan menghayati babasan-babasan Sunda ini, kita dapat mengetahui nilai-nilai kearifan dan nasihat yang sangat berharga untuk dijalani dalam kehidupan sehari-hari.