Kasih dan Kebenaran di dalam Kristus
1 Yohanes 3:9-19
Dalam pasal 3 ayat 9-19 dari kitab 1 Yohanes, rasul Yohanes membahas tentang arti pentingnya kasih dan kebenaran di dalam kehidupan orang percaya. Bagian ini menekankan pentingnya hidup dalam kasih dan kebenaran, serta konsekuensi dari tidak hidup dalam kasih dan kebenaran.
Kasih Sejati
1 Yohanes 3:9-10
Yohanes menulis, "Setiap orang yang lahir dari Allah tidak melakukan dosa, karena benih-Nya ada di dalamnya, dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya kita mengenal anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: siapa saja yang tidak melakukan kebenaran tidak ada padanya, tetapi siapa saja yang melakukan kebenaran adalah lahir dari Allah."
Di sini, Yohanes menjelaskan bahwa orang-orang yang lahir dari Allah tidak dapat berbuat dosa, karena benih-Nya ada di dalamnya. Ini berarti bahwa orang-orang percaya memiliki kuasa untuk tidak berbuat dosa, karena Roh Kudus ada di dalam mereka. Namun, ini tidak berarti bahwa orang-orang percaya tidak pernah berbuat dosa. Tetapi, ketika mereka berbuat dosa, mereka akan berbalik kepada Tuhan dan meminta pengampunan.
Ciri-Ciri Anak-Anak Allah
1 Yohanes 3:11-15
Yohanes melanjutkan, "Inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, bahwa kita harus saling mengasihi. Bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan membunuh saudaranya. Dan apakah yang menyebabkan dia membunuhnya? Karena perbuatan-perbuatan baik tidak ada padanya, tetapi perbuatan-perbuatan saudaranya adalah benar. Karena itu janganlah kamu heran, saudara-saudaraku, jika dunia membenci kamu."
Di sini, Yohanes memberikan peringatan agar orang-orang percaya saling mengasihi. Dia menggunakan contoh Kain yang membunuh saudaranya Habel karena iri hati. Kain tidak memiliki perbuatan-perbuatan baik, dan karena itu dia membunuh saudaranya. Yohanes mengingatkan bahwa jika kita tidak memiliki perbuatan-perbuatan baik, maka kita akan seperti Kain.
Keselamatan dan Kebenaran
1 Yohanes 3:16-19
Yohanes menulis, "Kita tahu apa artinya mengasihi, karena Ia telah mengasihi kita terlebih dahulu. Jika kita memiliki harta duniawi dan kita lihat saudara kita kekurangan kebutuhan, tetapi kita tidak peduli, apakah kasih Allah ada di dalam kita? Anak-anakku, kita harus mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan kebenaran."
Di sini, Yohanes menekankan pentingnya mengasihi dan memberikan perbuatan-perbuatan baik. Dia mengingatkan bahwa jika kita tidak peduli dengan kebutuhan saudara kita, maka kita tidak memiliki kasih Allah di dalam kita. Yohanes menekankan bahwa kita harus mengasihi dengan perbuatan dan kebenaran, bukan hanya dengan perkataan atau dengan lidah.
