1 Ramadhan Versi Muhammadiyah

2 min read Jun 13, 2024
1 Ramadhan Versi Muhammadiyah

1 Ramadhan Versi Muhammadiyah

Latar Belakang

Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam di Indonesia, memiliki tradisi tersendiri dalam menentukan awal Ramadhan. Berbeda dengan kebanyakan umat Islam lainnya, Muhammadiyah memiliki metode penghitungan sendiri dalam menentukan awal bulan Ramadhan.

Metode Penghitungan

Muhammadiyah menggunakan metode penghitungan yang bersumber dari kitab-kitab klasik, seperti "Al-Mukhtasar" karya Imam al-Hafizh Ibn Hajar al-Asqalani dan "Al-Umm" karya Imam al-Syafi'i. Metode ini berpedoman pada hisab (perhitungan astronomis) dan tidak bergantung pada rukyat (melihat bulan sabit).

Kriteria Awal Ramadhan

Menurut Muhammadiyah, awal Ramadhan ditentukan oleh beberapa kriteria, yaitu:

  • Hilal (bulan sabit) tidak terlihat karena terbenam sebelum matahari terbenam.
  • Wujudul Hilal (keberadaan bulan sabit) yang memenuhi syarat-syarat tertentu.
  • Istiqal al-Qamar (bulan penuh) yang terjadi pada akhir bulan Sya'ban.

Perhitungan Awal Ramadhan

Berikut adalah contoh perhitungan awal Ramadhan versi Muhammadiyah:

  • Mencari waktu terbenamnya matahari di lokasi tertentu.
  • Mencari waktu terbenamnya bulan sabit di lokasi tersebut.
  • Jika bulan sabit terbenam sebelum matahari terbenam, maka awal Ramadhan ditetapkan.

Implementasi

Muhammadiyah mengaplikasikan metode penghitungan ini dalam menentukan awal Ramadhan. Sehingga, tanggal 1 Ramadhan versi Muhammadiyah mungkin berbeda dengan tanggal 1 Ramadhan yang dihitung oleh umat Islam lainnya.

Kesimpulan

Dalam menentukan awal Ramadhan, Muhammadiyah memiliki metode penghitungan sendiri yang bersumber dari kitab-kitab klasik dan berpedoman pada hisab dan wujudul hilal. Metode ini diaplikasikan dalam menentukan awal Ramadhan dan berbeda dengan metode penghitungan lainnya.