1 Korintus 7 3-5

3 min read Jun 10, 2024
1 Korintus 7 3-5

1 Korintus 7:3-5: Mengenai Hak dan Kewajiban dalam Perkawinan

Hak dan Kewajiban Suami-Istri

Dalam 1 Korintus 7:3-5, Rasul Paulus menulis tentang hak dan kewajiban dalam perkawinan. Bagian ini penting karena membahas tentang salah satu aspek terpenting dalam kehidupan Kristen, yaitu perkawinan.

1 Korintus 7:3

"Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, dan isteri juga memenuhi kewajibannya terhadap suami."

Dalam ayat ini, Rasul Paulus menekankan pentingnya suami dan isteri memenuhi kewajiban masing-masing. Suami memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan isterinya, baik jasmani maupun rohani. Demikian pula, isteri juga harus memenuhi kewajiban untuk mendukung dan menyokong suaminya.

1 Korintus 7:4

"Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, dan demikian juga suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya."

Ayat ini menekankan bahwa dalam perkawinan, suami dan isteri tidak lagi memiliki otonomi penuh atas tubuhnya sendiri. Mereka sekarang menjadi satu dalam Kristus, dan harus memperhatikan kebutuhan dan kepentingan masing-masing.

1 Korintus 7:5

"Janganlah kamu menghindarkan diri dari hubungan suami isteri, kecuali dengan kesepakatan untuk waktu yang singkat, agar kamu dapat memfokuskan diri dalam doa. Kemudian kamu dapat bersatu kembali, agar Iblis jangan menggodai kamu karena kamu tidak dapat menguasai diri."

Dalam ayat ini, Rasul Paulus memberikan nasihat agar suami dan isteri tidak menghindarkan diri dari hubungan suami isteri, kecuali dengan kesepakatan untuk waktu yang singkat, dan hanya untuk memfokuskan diri dalam doa. Hal ini penting agar suami dan isteri tidak mengalami kesulitan dan godaan dari Iblis.

Kesimpulan

Dalam 1 Korintus 7:3-5, kita belajar bahwa perkawinan Kristen harus didasarkan pada prinsip saling memenuhi kewajiban dan memperhatikan kebutuhan masing-masing. Suami dan isteri harus memahami bahwa mereka tidak lagi memiliki otonomi penuh atas tubuhnya sendiri, tetapi harus memperhatikan kepentingan masing-masing. Dengan demikian, perkawinan Kristen dapat menjadi gambaran dari kasih Allah yang sempurna dan murni.

Related Post


Featured Posts