1 Korintus 1:17: Kristus dan Kebodohan Salib
Kristus dan Kebodohan Salib
Dalam 1 Korintus 1:17, Rasul Paulus menulis, "Kristus tidak mengutus aku untuk membaptis, melainkan untuk memberitakan Injil, dan itu pun bukan dengan hikmat kata-kata, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia."
Latar Belakang
Surat 1 Korintus ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, sebuah kota pelabuhan di Yunani. Pada waktu itu, jemaat Korintus mengalami konflik dan perpecahan di antara mereka. Mereka mulai mempertentangkan siapa yang membaptis mereka dan siapa yang lebih penting, apakah Paulus, Apolos, atau Kefas.
Kristus dan Kebodohan Salib
Dalam ayat 17, Paulus menolak tindakan jemaat Korintus yang ingin mempertahankan kepentingan pribadi dan memperdebatkan siapa yang lebih penting. Paulus menegaskan bahwa ia tidak diutus untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil. Ia tidak ingin salib Kristus menjadi sia-sia karena kebodohan atau kesombongan manusia.
Pengajaran
Ayat ini mengajarkan kita beberapa hal:
Kristus adalah pusat
Kristus adalah pusat dari Injil dan kekristenan. Kita tidak boleh memperdebatkan siapa yang lebih penting atau mempertahankan kepentingan pribadi, karena itu hanya akan membuat Kristus menjadi sia-sia.
Kebodohan Salib
Salib Kristus adalah lambang kelemahan dan kebodohan menurut pikiran manusia. Tetapi, itu adalah kekuatan Allah untuk keselamatan umat manusia. Kita tidak boleh menghina salib Kristus dengan kesombongan atau kebodohan kita.
Fokus pada Injil
Kita harus fokus pada Injil dan berita keselamatan, bukan pada kepentingan pribadi atau siapa yang lebih penting. Injil harus menjadi pusat dari kehidupan kita sebagai orang Kristen.