Bugatti Hypercar di WEC: Mimpi yang Tak Terwujud
Bugatti, pabrikan mobil mewah asal Prancis yang terkenal dengan hypercar-nya yang super cepat dan mahal, sempat merencanakan untuk masuk ke ajang balap World Endurance Championship (WEC) dengan mobil hypercar mereka. Rencana ini muncul pada tahun 2019, dan banyak yang antusias menantikan kemunculan Bugatti di lintasan balap.
Kecemasan dan Tantangan
Namun, mimpi tersebut akhirnya kandas. Beberapa faktor menjadi penyebabnya:
- Aturan Ketahanan: Aturan WEC untuk mobil hypercar yang berlaku saat itu, khususnya mengenai bobot minimum, dianggap terlalu ketat untuk Bugatti. Perusahaan merasa bahwa untuk memenuhi aturan tersebut, mereka harus membuat mobil yang kurang bertenaga dan tidak sesuai dengan filosofi desain Bugatti.
- Biaya yang Tinggi: Membangun dan mengembangkan mobil balap kelas atas untuk WEC membutuhkan investasi yang sangat besar. Bugatti merasa bahwa biaya tersebut tidak sepadan dengan keuntungan yang bisa didapat dari partisipasi mereka di WEC.
- Fokus Pada Mobil Jalan Raya: Bugatti lebih memprioritaskan pengembangan mobil jalan raya mereka, seperti Chiron dan Bolide. Mereka merasa bahwa fokus mereka harus tetap pada produksi mobil yang dirancang untuk penggunaan di jalan umum, bukan untuk balap.
Kesimpulan
Meskipun rencana Bugatti untuk masuk ke WEC tidak terwujud, perusahaan ini tetap aktif dalam dunia balap. Mereka terus berpartisipasi dalam berbagai acara balap, seperti Le Mans Classic, dengan mobil-mobil klasik mereka.
Pada akhirnya, keputusan Bugatti untuk tidak mengikuti WEC adalah pilihan bisnis yang strategis. Perusahaan merasa bahwa sumber daya mereka lebih baik dialokasikan untuk pengembangan mobil jalan raya yang menjadi fokus utama mereka.
