Menentukan pH Larutan Garam CH3COONa 0,1 M
Larutan garam CH3COONa (natrium asetat) merupakan garam yang terbentuk dari asam lemah (CH3COOH, asam asetat) dan basa kuat (NaOH, natrium hidroksida). Untuk menentukan pH larutan garam ini, kita perlu memahami konsep hidrolisis garam.
Hidrolisis Garam
Hidrolisis garam adalah reaksi antara ion-ion garam dengan air. Pada larutan garam CH3COONa, ion asetat (CH3COO-) akan bereaksi dengan air:
CH3COO- (aq) + H2O (l) ⇌ CH3COOH (aq) + OH- (aq)
Reaksi ini menghasilkan ion hidroksida (OH-), sehingga larutan garam CH3COONa akan bersifat basa.
Perhitungan pH
Untuk menentukan pH larutan, kita perlu menghitung konsentrasi ion hidroksida ([OH-]):
-
Tetapan hidrolisis (Kh): Kh = Kw / Ka = 10^-14 / 1,8 x 10^-5 = 5,56 x 10^-10 (Ka adalah tetapan ionisasi asam asetat)
-
Konsentrasi ion hidroksida ([OH-]): [OH-] = √(Kh x [CH3COO-]) = √(5,56 x 10^-10 x 0,1) = 7,45 x 10^-6 M
-
pOH: pOH = -log[OH-] = -log(7,45 x 10^-6) = 5,13
-
pH: pH = 14 - pOH = 14 - 5,13 = 8,87
Jadi, pH larutan garam CH3COONa 0,1 M adalah 8,87. Larutan ini bersifat basa karena pH-nya lebih besar dari 7.
Faktor yang Mempengaruhi pH
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pH larutan garam CH3COONa antara lain:
- Konsentrasi garam: Semakin tinggi konsentrasi garam, semakin tinggi pula konsentrasi ion asetat, sehingga pH larutan akan semakin tinggi.
- Suhu: Semakin tinggi suhu, semakin besar tetapan ionisasi asam asetat (Ka), sehingga Kh akan semakin kecil dan pH larutan akan semakin rendah.
- Penambahan asam atau basa: Penambahan asam akan menurunkan pH larutan, sedangkan penambahan basa akan meningkatkan pH larutan.
Kesimpulan
Larutan garam CH3COONa 0,1 M bersifat basa dengan pH 8,87. pH larutan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti konsentrasi garam, suhu, dan penambahan asam atau basa.
