Basis Point: Pengertian dan Penerapannya
Basis point (bp) adalah satuan ukuran yang digunakan untuk menunjukkan perubahan nilai suatu instrumen keuangan, seperti suku bunga atau yield obligasi. Satu basis point setara dengan 0,01%.
Mengapa Menggunakan Basis Point?
Basis point digunakan karena:
- Kemudahan: Basis point memungkinkan untuk mengekspresikan perubahan nilai yang kecil dengan cara yang lebih mudah dipahami. Sebagai contoh, mengatakan "suku bunga naik 25 basis point" lebih mudah daripada mengatakan "suku bunga naik 0,25%".
- Akurasi: Basis point memberikan presisi yang lebih tinggi dalam menunjukkan perubahan nilai dibandingkan dengan persentase.
- Standarisasi: Basis point merupakan standar yang digunakan secara luas dalam industri keuangan, yang memudahkan perbandingan dan komunikasi antar pelaku pasar.
Penerapan Basis Point
Basis point banyak digunakan dalam berbagai instrumen keuangan, di antaranya:
- Suku Bunga: Bank sentral sering menggunakan basis point untuk mengumumkan perubahan suku bunga acuan.
- Yield Obligasi: Pergerakan yield obligasi sering dinyatakan dalam basis point.
- Derivatif: Kontrak derivatif seperti futures dan options juga menggunakan basis point untuk menentukan nilai kontrak.
Contoh Penggunaan Basis Point
Misalnya, jika suku bunga acuan naik dari 5% menjadi 5,25%, maka kenaikan tersebut dapat dinyatakan sebagai 25 basis point. Hal ini karena:
- 5,25% - 5% = 0,25%
- 0,25% x 100 = 25 basis point
Kesimpulan
Basis point merupakan satuan ukuran yang penting dalam industri keuangan, yang memungkinkan kita untuk menunjukkan perubahan nilai dengan presisi dan kemudahan. Pemahaman mengenai basis point sangat penting bagi investor dan pelaku pasar keuangan untuk dapat memahami dan menganalisis perubahan yang terjadi pada instrumen keuangan.
