Baju Wedding Adat Jawa

4 min read Sep 10, 2024
Baju Wedding Adat Jawa

Keindahan Baju Wedding Adat Jawa: Melestarikan Tradisi dalam Balutan Kemewahan

Pernikahan merupakan momen sakral yang dirayakan dengan penuh kebahagiaan. Di Jawa, pernikahan bukan hanya sekadar upacara, melainkan sebuah tradisi yang diwariskan turun temurun. Salah satu ciri khas pernikahan Jawa adalah baju adat yang dikenakan oleh pengantin. Baju wedding adat Jawa memiliki makna filosofis mendalam dan keindahan estetika yang memikat.

Ragam Baju Wedding Adat Jawa

Baju wedding adat Jawa memiliki ragam yang beragam, disesuaikan dengan daerah asalnya dan status sosial pengantin. Berikut beberapa jenis baju wedding adat Jawa yang populer:

1. Baju Pengantin Solo

Baju pengantin Solo dikenal dengan keanggunan dan kemewahannya. Ciri khasnya adalah:

  • Kebaya kutubaru: Kebaya dengan model potongan lurus dan panjang, dihiasi bordiran rumit dan payet berkilauan.
  • Jarik: Kain panjang yang dililitkan ke tubuh dengan motif dan warna yang beragam.
  • Selendang: Dipakai sebagai aksesoris pelengkap untuk menambah keindahan dan keanggunan.
  • Samping: Kain yang diikat di pinggang sebagai aksesoris tambahan.

2. Baju Pengantin Yogyakarta

Baju pengantin Yogyakarta memiliki ciri khas yang lebih sederhana dan elegan. Beberapa ciri khasnya:

  • Kebaya paes: Kebaya dengan model potongan lebih pendek dibandingkan kebaya kutubaru.
  • Jarik: Seringkali menggunakan motif batik klasik Yogyakarta seperti parang rusak, parang klitik, atau ceplok.
  • Selendang: Dikenakan dengan model dililit di leher dan dibiarkan terurai di punggung.
  • Samping: Seringkali diikat di pinggang dengan model yang lebih sederhana.

3. Baju Pengantin Jawa Tengah

Baju pengantin Jawa Tengah memiliki ciri khas tersendiri, di antaranya:

  • Kebaya model kebaya Jawa Tengah: Kebaya dengan potongan yang lebih longgar dan menggunakan kain polos atau batik motif sederhana.
  • Jarik: Seringkali menggunakan motif batik khas daerah setempat, seperti batik Pekalongan atau batik Solo.
  • Selendang: Dikenakan dengan model melilit di leher dan dibiarkan terurai di punggung.
  • Samping: Seringkali diikat di pinggang dengan model yang lebih sederhana.

Makna Filosofis Baju Wedding Adat Jawa

Baju wedding adat Jawa bukan hanya sekedar pakaian, namun mengandung makna filosofis yang mendalam. Misalnya:

  • Warna baju: Warna putih melambangkan kesucian, warna merah melambangkan keberanian, dan warna hijau melambangkan kesejahteraan.
  • Motif batik: Motif batik mengandung simbolisme yang beragam, seperti motif parang yang melambangkan kekuatan dan ketahanan.
  • Aksesoris: Aksesoris seperti bunga melati melambangkan kesucian dan kemurnian.

Melestarikan Budaya

Baju wedding adat Jawa merupakan salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan. Dengan mengenakan baju wedding adat Jawa, kita tidak hanya tampil anggun dan elegan, tetapi juga ikut melestarikan tradisi luhur bangsa.

Bagi pasangan yang ingin menikah dengan adat Jawa, pemilihan baju wedding adat Jawa merupakan pilihan yang tepat untuk menghidupkan keindahan tradisi dan budaya Jawa dalam momen sakral pernikahan.

Related Post