Bahasa Sunda untuk Uang Seratus Ribu
Dalam bahasa Sunda, uang seratus ribu bisa disebut dengan beberapa istilah, tergantung pada konteks dan cara penyebutannya. Berikut adalah beberapa pilihannya:
1. Seratus Éwu
Ini adalah cara paling umum dan formal untuk menyebut uang seratus ribu dalam bahasa Sunda. Seratus berarti "seratus" dan éwu berarti "ribu".
Contoh penggunaan:
- "Abdi bade mésér baju, kedah ngaluarkeun seratus éwu." (Saya ingin membeli baju, harus mengeluarkan seratus ribu.)
- "Harga tiketna seratus éwu per jalma." (Harga tiketnya seratus ribu per orang.)
2. Satus Ribu
Cara ini lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari. Satus merupakan bentuk singkatan dari "seratus" dan ribu adalah kata baku untuk "ribu".
Contoh penggunaan:
- "Kang, punten, abdi bade ngabéréskeun utang satus ribu." (Kang, maaf, saya ingin melunasi hutang seratus ribu.)
- "Mangga, punten, ieu satus ribu." (Silahkan, ini seratus ribu.)
3. Sénggé
Istilah ini kurang umum digunakan, tetapi masih ada yang menggunakannya di beberapa daerah. Sénggé merupakan kata gaul untuk "seratus ribu".
Contoh penggunaan:
- "Aing téh ngagaduhan duit sénggé." (Saya memiliki uang seratus ribu.)
- "Manehna ngajual motorna sénggé." (Dia menjual motornya seratus ribu.)
4. Satus Rèbu
Cara ini jarang digunakan dan lebih sering terdengar di daerah pedesaan. Rèbu merupakan pengucapan lain dari "ribu" yang lebih jarang digunakan.
Contoh penggunaan:
- "Abdi badé mésér buku satus rèbu." (Saya ingin membeli buku seratus ribu.)
- "Ngan ukur aya duit satus rèbu di kantong." (Hanya ada uang seratus ribu di kantong.)
Ingatlah bahwa penggunaan istilah-istilah ini dapat bervariasi tergantung pada wilayah dan kelompok sosial. Namun, secara umum, seratus éwu dan satus ribu merupakan cara yang paling umum dan mudah dipahami.