Bahan Uang 1000 Logam
Uang logam Rp. 1.000 yang beredar di Indonesia saat ini terbuat dari nikel, bukan lagi dari kuningan seperti uang logam Rp. 1.000 yang dicetak sebelum tahun 2016.
Alasan Pergantian Bahan
Pergantian bahan uang logam Rp. 1.000 dari kuningan menjadi nikel dilakukan karena beberapa alasan:
- Harga kuningan yang terus meningkat: Harga kuningan yang terus naik membuat biaya produksi uang logam Rp. 1.000 menjadi mahal.
- Ketersediaan nikel yang lebih melimpah: Nikel lebih mudah didapatkan dan harganya relatif lebih stabil dibandingkan dengan kuningan.
- Ketahanan nikel yang lebih baik: Nikel lebih tahan terhadap korosi dan oksidasi, sehingga uang logam Rp. 1.000 yang terbuat dari nikel lebih tahan lama dan awet.
Ciri-Ciri Uang Logam Rp. 1.000 Nikel
Uang logam Rp. 1.000 yang terbuat dari nikel memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Warna: Putih keperakan
- Bentuk: Bulat
- Diameter: 23 mm
- Ketebalan: 2,2 mm
- Berat: 5,5 gram
- Sisi depan: Gambar Tugu Monas
- Sisi belakang: Gambar burung Garuda Pancasila
Perbedaan Uang Logam Rp. 1.000 Kuningan dan Nikel
Uang logam Rp. 1.000 kuningan dan nikel dapat dibedakan dengan mudah berdasarkan warna dan beratnya:
| Ciri | Uang Logam Kuningan | Uang Logam Nikel |
|---|---|---|
| Warna | Kuning keemasan | Putih keperakan |
| Berat | 6,2 gram | 5,5 gram |
Penting untuk diingat bahwa:
- Uang logam Rp. 1.000 kuningan dan nikel masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia.
- Jika Anda memiliki uang logam Rp. 1.000 kuningan, jangan khawatir, uang tersebut masih dapat ditukarkan di bank atau tempat penukaran uang.
Semoga informasi ini bermanfaat!
