Arti Lafal Yahzarun Dalam Surah At Taubah Ayat 122 Adalah

4 min read Sep 06, 2024
Arti Lafal Yahzarun Dalam Surah At Taubah Ayat 122 Adalah

Arti Lafadz "Yahzarun" dalam Surah At-Taubah Ayat 122

Surah At-Taubah ayat 122 berbunyi:

"Dan (bagi) orang-orang yang takut akan azab Rabb mereka dan mereka takut terhadap hari kiamat, - dan sungguh, hari kiamat itu adalah suatu hari yang besar - dan (bagi) orang-orang yang menjauhi perbuatan-perbuatan dosa besar dan perbuatan keji serta perkataan-perkataan buruk - dan mereka yang menahan diri (dari perbuatan maksiat) ketika mereka marah, dan mereka yang memaafkan (kesalahan) orang-orang yang menyakiti mereka - Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik - dan orang-orang yang (dengan sabar) menahan diri (dari perbuatan maksiat) ketika mereka dirugikan, maka mereka itulah yang beruntung, dan orang-orang yang (dengan sabar) menahan diri (dari perbuatan maksiat) ketika mereka digoda - mereka itulah yang mendapat petunjuk, dan orang-orang yang (dengan sabar) menahan diri (dari perbuatan maksiat) ketika mereka marah - mereka itulah orang-orang yang mendapat kasih sayang." (QS. At-Taubah: 122)

Dalam ayat ini, kata "Yahzarun" terdapat pada kalimat "Mereka itulah yang mendapat kasih sayang". Kata "Yahzarun" merupakan bentuk jamak dari kata "yahzaru" yang berarti "menahan diri", "bersabar", atau "menguasai diri".

Makna Lafadz "Yahzarun" dalam Ayat 122 Surah At-Taubah

Dalam konteks ayat ini, "yahzarun" merujuk pada orang-orang yang mampu menahan diri dari amarah dan melakukan perbuatan maksiat ketika mereka sedang marah.

Berikut adalah beberapa makna penting dari lafaz "yahzarun" dalam ayat ini:

  • Menunjukkan sifat pengendalian diri: Orang-orang yang mampu "yahzarun" merupakan orang-orang yang memiliki pengendalian diri yang kuat. Mereka mampu menahan amarah dan emosi negatif lainnya yang dapat mengarah pada perbuatan dosa.
  • Memperlihatkan kedewasaan: Kemampuan menahan diri dari amarah merupakan tanda kedewasaan spiritual dan emosional. Orang-orang yang mampu "yahzarun" telah mencapai tingkat kesadaran dan kontrol diri yang tinggi.
  • Menghasilkan ketenangan: Dengan menahan diri dari amarah, orang-orang yang "yahzarun" menciptakan ketenangan dalam diri mereka sendiri dan dalam hubungan mereka dengan orang lain. Mereka tidak mudah tersinggung dan dapat bereaksi dengan bijaksana dalam situasi yang sulit.
  • Merupakan kunci meraih kasih sayang Allah: Allah SWT menjanjikan kasih sayang-Nya kepada orang-orang yang mampu "yahzarun", karena mereka telah menunjukkan sifat-sifat mulia seperti pengendalian diri, kedewasaan, dan ketenangan.

Kesimpulan

Lafadz "yahzarun" dalam Surah At-Taubah ayat 122 menekankan pentingnya mengendalikan diri, terutama dalam menghadapi amarah. Allah SWT menjanjikan kasih sayang-Nya kepada mereka yang mampu "yahzarun", karena mereka telah menunjukkan sifat-sifat mulia yang mencerminkan kedewasaan spiritual dan emosional.