Arti Dinar dalam Alkitab
Dinar adalah satuan mata uang yang sering disebutkan dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru. Penggunaan dinar dalam Alkitab memberikan kita wawasan tentang nilai ekonomi dan sosial pada zaman itu.
Sejarah Singkat Dinar
Dinar berasal dari bahasa Latin "denarius" yang berarti "sepuluh". Istilah ini mengacu pada koin perak Romawi yang bernilai sekitar satu hari upah untuk seorang pekerja biasa.
Penggunaan Dinar dalam Alkitab
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan dinar dalam Alkitab:
- Kisah Para Rasul 12:6: Ketika Herodes ingin membunuh Petrus, ia menugaskan empat regu prajurit, masing-masing terdiri dari "dua belas orang" untuk menjaga Petrus. Ini menunjukkan bahwa satu regu terdiri dari 48 prajurit.
- Matius 20:2: "Maka Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah juga kamu ke kebun anggur itu, dan apa yang menjadi hak kamu akan kuberikan kepadamu."
- Matius 22:19: "Tunjukkanlah kepadaku mata uang untuk membayar pajak."
- Markus 12:42: "Maka datanglah seorang janda miskin dan ia memasukkan dua keping uang logam yang sama dengan satu per dua sen"
Arti Simbolis Dinar
Dinar dalam Alkitab bukan hanya satuan mata uang, tetapi juga memiliki arti simbolis:
- Nilai Ekonomi: Dinar merepresentasikan nilai ekonomi pada zaman itu.
- Nilai Moral: Dalam Lukas 12:15, Yesus memperingatkan tentang bahaya cinta uang dengan mengatakan: "Seseorang tidak dapat menjadi hamba bagi Allah dan bagi Mammon." Mammon adalah perwujudan dari kekayaan dan uang, yang dihubungkan dengan dewa kekayaan.
- Nilai Rohani: Dalam Matius 6:24, Yesus berkata: "Tidak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan menghina yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mammon."
Kesimpulan
Dinar dalam Alkitab bukan hanya simbol mata uang, tetapi juga memiliki arti yang lebih luas. Ia menggambarkan nilai ekonomi, moral, dan spiritual pada zaman itu. Alkitab menggunakan dinar untuk mengajarkan kita tentang nilai uang, tentang bahaya cinta uang, dan tentang pentingnya hidup sederhana untuk mengabdi kepada Allah.
