Arti 1/3 Malam

3 min read Sep 06, 2024
Arti 1/3 Malam

Arti 1/3 Malam dalam Islam

Dalam Islam, waktu malam dibagi menjadi tiga bagian:

1. Malam Pertama (Awal Malam)

Mulai dari terbenam matahari hingga sepertiga malam pertama.

2. Malam Kedua (Tengah Malam)

Mulai dari sepertiga malam pertama hingga sepertiga malam kedua.

3. Malam Ketiga (Akhir Malam)

Mulai dari sepertiga malam kedua hingga terbit fajar.

Arti 1/3 Malam

1/3 malam atau sepertiga malam pertama merujuk pada waktu yang sangat istimewa dalam Islam. Banyak hadits yang menyebutkan keutamaan beribadah di waktu ini, terutama sholat Tahajjud.

Keutamaan Beribadah di 1/3 Malam

  • Didoakan oleh Allah SWT: Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman, 'Siapakah yang berdo'a kepada-Ku, agar Aku kabulkan doanya? Siapakah yang meminta kepada-Ku, agar Aku berikan kepadanya? Siapakah yang memohon ampun kepada-Ku, agar Aku ampuni dia?'" (HR. Muslim).
  • Diampuni dosa-dosanya: Rasulullah SAW juga bersabda, "Siapa yang sholat tahajud di sepertiga malam terakhir, maka dia akan diampuni dosa-dosanya." (HR. At-Tirmidzi).
  • Meningkatkan pahala: Beribadah di 1/3 malam memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan dengan waktu lainnya.

Cara Menghitung 1/3 Malam

Tidak ada cara yang pasti untuk menentukan waktu 1/3 malam. Namun, beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Menghitung waktu dari terbenam matahari: Bagilah durasi waktu malam menjadi tiga bagian.
  • Menggunakan aplikasi sholat: Beberapa aplikasi sholat memiliki fitur yang menunjukkan waktu 1/3 malam.
  • Memperhatikan posisi bintang: Beberapa orang meyakini bahwa bintang-bintang dapat menjadi petunjuk untuk menentukan waktu 1/3 malam.

Kesimpulan

1/3 malam merupakan waktu yang istimewa bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beribadah di waktu ini akan mendapatkan pahala yang lebih besar dan diiringi dengan doa dan ampunan dari Allah SWT.

Catatan:

  • Artikel ini hanya membahas arti 1/3 malam dalam konteks Islam.
  • Panduan ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat dari ulama atau ahli agama.
  • Setiap individu diharapkan untuk melakukan riset dan mencari sumber informasi yang lebih terpercaya.

Related Post