Arduino Pwm To 0-10v

4 min read Sep 04, 2024
Arduino Pwm To 0-10v

Mengubah PWM Arduino Menjadi Tegangan 0-10V

Arduino memiliki kemampuan untuk menghasilkan Pulse Width Modulation (PWM), yang merupakan sinyal digital yang dapat digunakan untuk mengontrol perangkat analog seperti motor, lampu, atau bahkan untuk membuat sinyal audio. Namun, sinyal PWM ini adalah sinyal digital dan tidak dapat langsung digunakan untuk mengontrol perangkat analog yang memerlukan tegangan analog.

Untuk mengatasi hal ini, kita dapat menggunakan rangkaian sederhana untuk mengubah sinyal PWM Arduino menjadi tegangan analog 0-10V. Rangkaian ini menggunakan resistor dan kapasitor untuk menyaring dan meratakan sinyal PWM.

Rangkaian Konversi PWM ke 0-10V

Berikut adalah rangkaian dasar untuk mengubah sinyal PWM Arduino menjadi tegangan analog 0-10V:

!

Keterangan:

  • Arduino: Pin PWM (misalnya, pin 3 atau 9)
  • R1: Resistor 1 kOhm
  • C1: Kapasitor 10uF
  • R2: Resistor 10 kOhm
  • Output: Tegangan 0-10V

Cara Kerja Rangkaian

  1. PWM: Arduino menghasilkan sinyal PWM pada pin yang ditentukan.
  2. Filter RC: Sinyal PWM melewati filter RC (R1 dan C1), yang berfungsi untuk meratakan sinyal PWM.
  3. Pembagi Tegangan: Rangkaian pembagi tegangan (R1 dan R2) digunakan untuk menurunkan tegangan dari sinyal PWM yang telah difilter menjadi rentang 0-10V.

Pengaturan Kode Arduino

Berikut adalah contoh kode Arduino untuk menghasilkan sinyal PWM dan mengontrol tegangan output:

const int pwmPin = 9; // Pin PWM Arduino
int dutyCycle = 0; // Nilai duty cycle

void setup() {
  pinMode(pwmPin, OUTPUT);
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  // Mengatur duty cycle PWM (0-255)
  analogWrite(pwmPin, dutyCycle);

  // Mengirimkan nilai duty cycle ke Serial Monitor
  Serial.print("Duty Cycle: ");
  Serial.println(dutyCycle);

  // Menunda program selama 100 ms
  delay(100);

  // Menaikkan nilai duty cycle secara bertahap
  dutyCycle++;
  if (dutyCycle > 255) {
    dutyCycle = 0;
  }
}

Aplikasi

Rangkaian ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk:

  • Kontrol Motor: Mengontrol kecepatan motor DC.
  • Kontrol Pencahayaan: Mengatur kecerahan lampu LED.
  • Pengaturan Tegangan: Menyesuaikan tegangan output pada sumber tegangan.
  • Sensor Analog: Mengubah output dari sensor analog (misalnya, sensor suhu) menjadi sinyal 0-10V.

Catatan

  • Nilai resistor dan kapasitor dapat disesuaikan sesuai kebutuhan aplikasi.
  • Tegangan output akan linear terhadap nilai duty cycle PWM.
  • Pastikan tegangan supply Arduino sesuai dengan spesifikasi perangkat yang digunakan.

Dengan memanfaatkan rangkaian konversi PWM ke 0-10V ini, Arduino dapat mengontrol perangkat analog yang memerlukan sinyal tegangan analog, membuka peluang baru dalam berbagai proyek dan aplikasi.

Related Post