An Nisa 147 Artinya

4 min read Sep 02, 2024
An Nisa 147 Artinya

An-Nisa 147: Makna dan Tafsir

Ayat suci Al-Quran surat An-Nisa ayat 147 memiliki makna yang sangat penting dan mendalam. Ayat ini berbicara tentang hak dan kewajiban manusia dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Berikut adalah penjelasan mengenai arti dan tafsir An-Nisa 147:

Teks Arab:

وَمَا كَانَ لِلْمُؤْمِنِينَ أَن يَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَن تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاتًا وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ

Terjemahan:

"Dan tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin menjadikan orang-orang kafir sebagai wali (penolong) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka sungguh ia tidak mendapat sesuatu pun dari Allah, kecuali karena ketakutan terhadap mereka. Allah memperingatkan kamu terhadap diri-Nya sendiri, dan hanya kepada Allah-lah kembali."

Makna Ayat:

Ayat ini menjelaskan larangan bagi orang-orang mukmin untuk menjadikan orang-orang kafir sebagai wali (penolong) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Hal ini dikarenakan:

  • Wali/penolong adalah seseorang yang selalu memberikan dukungan dan perlindungan. Dalam konteks iman, wali seharusnya menjadi orang yang senantiasa mengingatkan kepada kebaikan, mendorong dalam beribadah, dan memberikan pertolongan dalam menghadapi kesulitan.
  • Orang kafir tidak memiliki keyakinan yang sama dengan orang mukmin. Maka, mereka tidak dapat menjadi wali yang baik dalam konteks keimanan.
  • Menjadikan orang kafir sebagai wali dapat menyebabkan hilangnya keimanan. Orang mukmin yang menjadikan orang kafir sebagai wali cenderung terpengaruh oleh pemikiran dan perilaku mereka yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Pengecualian:

Ayat ini juga menyebutkan pengecualian, yaitu jika ada ketakutan terhadap orang kafir. Hal ini berarti, jika memang ada ancaman serius dari orang kafir yang membahayakan keselamatan jiwa dan harta, maka orang mukmin diizinkan untuk berinteraksi dengan mereka dengan tujuan menjaga keselamatan.

Hikmah:

Ayat ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya persatuan dan solidaritas di antara sesama muslim. Orang mukmin hendaknya selalu saling mendukung, saling mengingatkan, dan saling menolong dalam beribadah kepada Allah SWT.

Penerapan:

Ayat ini mengajarkan kita untuk:

  • Memilih teman dan sahabat yang baik.
  • Menghindari pergaulan dengan orang-orang yang tidak beriman.
  • Selalu menjaga iman dan akidah kita.
  • Memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim).

Kesimpulan:

An-Nisa 147 menegaskan pentingnya menempatkan Allah SWT sebagai wali dan penolong sejati. Orang mukmin hendaknya tidak menjadikan orang kafir sebagai wali, kecuali dalam keadaan darurat untuk menjaga keselamatan. Ayat ini juga menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan solidaritas di antara sesama muslim.

Related Post