Sebuah Kristal Memiliki Koefisien Ekspansi Linier 12 x 10-6/C°
Pendahuluan
Koefisien ekspansi linier adalah ukuran seberapa banyak suatu material akan berubah ukurannya dalam satu dimensi (panjang) ketika suhunya berubah. Kristal, seperti bahan padat lainnya, mengalami ekspansi linier ketika dipanaskan dan kontraksi linier ketika didinginkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas arti dari koefisien ekspansi linier 12 x 10-6/C° untuk sebuah kristal.
Memahami Koefisien Ekspansi Linier
Koefisien ekspansi linier didefinisikan sebagai perubahan panjang per satuan panjang asli per derajat Celcius (C°). Dalam kasus ini, koefisien 12 x 10-6/C° berarti bahwa untuk setiap kenaikan suhu 1 derajat Celcius, kristal akan mengalami perubahan panjang sebesar 12 x 10-6 kali panjang aslinya.
Perhitungan Ekspansi
Untuk menghitung perubahan panjang total suatu kristal akibat perubahan suhu, kita dapat menggunakan rumus berikut:
ΔL = αLΔT
Dimana:
- ΔL adalah perubahan panjang
- α adalah koefisien ekspansi linier
- L adalah panjang asli
- ΔT adalah perubahan suhu
Contoh Aplikasi
Sebagai contoh, jika kristal memiliki panjang asli 1 cm dan dipanaskan dari 20°C ke 30°C, perubahan panjangnya dapat dihitung sebagai berikut:
ΔL = (12 x 10-6/C°) x (1 cm) x (10°C) = 1.2 x 10-4 cm
Artinya, panjang kristal akan meningkat sebesar 1.2 x 10-4 cm atau 0.0012 mm.
Kesimpulan
Koefisien ekspansi linier 12 x 10-6/C° untuk sebuah kristal menunjukkan bahwa kristal ini memiliki tingkat ekspansi yang relatif kecil. Ini berarti bahwa perubahan panjangnya akan sangat kecil untuk perubahan suhu yang kecil. Informasi ini penting untuk berbagai aplikasi, seperti desain struktur bangunan, instrumen presisi, dan teknologi lainnya.