2 Tawarikh 34 1-7

3 min read Jul 23, 2024
2 Tawarikh 34 1-7

2 Tawarikh 34:1-7: Pembaruan di Masa Pemerintahan Yosia

Latar Belakang

Pada masa pemerintahan Raja Yosia, Kerajaan Yehuda berada dalam keadaan yang sangat buruk. Raja-raja sebelumnya telah meninggalkan Tuhan dan melakukan penyembahan berhala, sehingga Kerajaan Yehuda mengalami kemunduran dan kehancuran.

Pembaruan Yosio (2 Tawarikh 34:1-2)

Yosio, yang naik tahta pada usia 8 tahun, berbeda dengan raja-raja sebelumnya. Ia melakukan pembaruan dan mengembalikan kerajaan kepada Tuhan. Dalam usia 16 tahun, Yosio mulai mencari Tuhan dengan sepenuh hati.

Dan dalam tahun yang kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda, ia mulai mencari Allah Daud, ayahnya; dan dalam tahun yang keenam belas, ia mulai membersihkan Yehuda dan Yerusalem dari pada kuil-kuil di atas bukit dan tiang-tiang dan patung-patung. (2 Tawarikh 34:3)

Pembaruan Yosio tidak hanya terbatas pada dirinya sendiri, tetapi juga meluas ke seluruh kerajaan. Ia membersihkan Kuil Yerusalem dan membuang semua benda berhala.

Penemuan Kitab Taurat (2 Tawarikh 34:3-4)

Pada tahun ke-18 pemerintahannya, Yosio mengirimkan pegawai-pegawai untuk memperbaiki Kuil Tuhan. Pada waktu itu, Imam Besar Hilkia menemukan Kitab Taurat yang telah lama hilang.

Mereka membawa uang yang dikumpulkan untuk Kuil Tuhan dan menyerahkannya kepada Yahudi, yang mengetuai pekerjaan-pekerjaan untuk Kuil Tuhan. Kemudian mereka menyerahkannya kepada pekerja-pekerja yang melakukan pekerjaan untuk Kuil Tuhan, untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan Kuil Tuhan; (2 Tawarikh 34:8-9)

Penemuan Kitab Taurat ini membawa perubahan besar dalam kerajaan. Yosio memerintahkan untuk membaca Kitab Taurat di depan semua orang dan meminta mereka untuk mengembalikan diri kepada Tuhan.

Kesimpulan

Pembaruan Yosio membawa kerajaan Yehuda kembali kepada Tuhan. Dalam masa pemerintahannya, Yosio mengembalikan kerajaan kepada Tuhan dan memimpin rakyat untuk mengikuti perintah Tuhan. Kita dapat belajar dari Yosio bahwa untuk membangun kembali kerajaan kita harus kembali kepada Tuhan dan mengembalikan hidup kita kepada-Nya.