2 Petrus 1 Ayat 16-21

3 min read Jul 23, 2024
2 Petrus 1 Ayat 16-21

2 Petrus 1:16-21: Kesaksian yang Kuat dan Peringatan untuk Tetap Setia

Kesaksian yang Kuat (2 Petrus 1:16-18)

2 Petrus 1:16-18 mengatakan, "Karena kami tidak mengikuti cerita-cerita yang tidak masuk akal yang dikarang-karang orang untuk memuji kesaktian Tuhan kita Yesus Kristus, tetapi kami adalah saksi-saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami telah melihat kemuliaan-Nya, kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Kami telah mendengar suara-Nya, yang telah disampaikan kepada kita oleh Allah yang Mahabesar, ketika Ia dikunjungi oleh kita di atas gunung yang kudus."

Petrus menegaskan bahwa kesaksiannya tentang Yesus Kristus tidak berdasarkan cerita-cerita yang tidak masuk akal, tetapi berdasarkan pengalaman langsungnya yang bersama Yesus. Petrus dan orang lain yang menyertai Yesus telah melihat kemuliaan-Nya, dan mereka telah mendengar suara-Nya. Mereka telah menyaksikan kebesaran-Nya dan memahami bahwa Yesus adalah Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Peringatan untuk Tetap Setia (2 Petrus 1:19-21)

2 Petrus 1:19-21 mengatakan, "Dan kita memiliki kata nubuat yang lebih kokoh lagi. Karena itu, baiklah kamu berpegang pada kata nubuat itu, seperti pada pelita yang menyala di tempat yang gelap, sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit di dalam hatimu. Dan yang terutama harus kamu ketahui ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak dapat ditafsirkan oleh manusia sendiri."

Petrus mengingatkan bahwa sebagai orang Kristen, kita memiliki kata nubuat yang lebih kokoh lagi, yaitu Firman Tuhan. Kita harus berpegang pada kata nubuat itu dan tidak bergantung pada perkataan manusia. Dengan demikian, kita dapat tetap setia dan tidak tersesat dalam kegelapan. Petrus juga mengingatkan bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak dapat ditafsirkan oleh manusia sendiri, dan kita harus berhati-hati dalam menafsirkan Firman Tuhan.

Kesimpulan

2 Petrus 1:16-21 mengingatkan kita bahwa kesaksian kita tentang Yesus Kristus harus berdasarkan pengalaman langsung dengan Dia, bukan berdasarkan cerita-cerita yang tidak masuk akal. Kita harus berpegang pada Firman Tuhan dan tetap setia dalam iman kita. Dengan demikian, kita dapat menanggung kesaksian yang kuat dan tetap setia dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup.