2 Korintus 5 Ayat 1-10

4 min read Jul 23, 2024
2 Korintus 5 Ayat 1-10

Kematian dan Kebangkitan dalam Kristus

2 Korintus 5:1-10

Pada bagian ini, Paulus menulis tentang kematian dan kebangkitan dalam Kristus. Ia ingin menjelaskan kepada jemaat Korintus bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan, tetapi hanya sebuah peralihan menuju kehidupan yang kekal.

Kematian adalah Peralihan


Ayat 1: "Karena kita tahu, bahwa jika kemah kita yang di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan sebuah kemah yang kekal di sorga, bukan buatan tangan manusia."

Paulus menyatakan bahwa kematian adalah peralihan dari kemah yang rusak dan tidak kekal menjadi kemah yang kekal dan tidak dapat binasa. Kemah yang rusak ini mengacu pada tubuh manusia yang fana, sedangkan kemah yang kekal adalah tubuh yang akan dibangkitkan dalam kehidupan yang akan datang.

Kebangkitan dalam Kristus


Ayat 2-4: "Karena itu kita juga merasa kesal dan kesusahan, karena kita ingin mengenakan kemah kita yang kekal, supaya kita dikasihi Allah, sehingga kita tidak lagi berada di dalam kemah yang rusak ini. Tetapi kita ingin mengenakan kemah kita yang kekal, supaya apa yang fana di dalam kita dijadikan hidup oleh hidup yang kekal."

Paulus menulis bahwa kita harus berjuang untuk meninggalkan kemah yang rusak ini dan mengenakan kemah yang kekal. Ia ingin kita memahami bahwa kebangkitan dalam Kristus adalah tujuan kita, agar kita dapat hidup dalam kekekalan dengan Allah.

Meninggal dalam Kristus


Ayat 5-6: "Dan Allahlah yang telah mengaruniakan Roh-Nya di dalam kita sebagai jaminan segala sesuatu yang akan kita terima. Karena itu kita mengetahui, bahwa kita tidak tinggal lagi di dalam tubuh, melainkan di hadapan Allah."

Paulus menulis bahwa Roh Kudus telah diberikan kepada kita sebagai jaminan bahwa kita akan menerima kehidupan yang kekal. Ia ingin kita memahami bahwa kita tidak lagi hidup menurut daging, tetapi kita hidup menurut Roh.

Hidup di Hadapan Allah


Ayat 7-8: "Karena kita hidup oleh iman, bukan oleh apa yang kita lihat. Karena itu kita berani, karena kita lebih suka meninggalkan tubuh ini dan tinggal di hadapan Tuhan."

Paulus menulis bahwa kita hidup oleh iman, bukan oleh apa yang kita lihat. Ia ingin kita memahami bahwa kita harus berani meninggalkan tubuh ini dan tinggal di hadapan Tuhan.

Kehidupan yang Kekal


Ayat 9-10: "Karena itu kita berusaha, baik kita berada di dalam tubuh ini, baik kita tidak berada di dalam tubuh ini, untuk membuat Dia berkenan. Karena kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya each of us receives what is due for the things done while in the body, whether good or bad."

Paulus menulis bahwa kita harus berusaha untuk membuat Allah berkenan, baik kita berada di dalam tubuh ini maupun tidak. Ia ingin kita memahami bahwa kita semua akan menghadap takhta pengadilan Kristus untuk menerima balasan atas perbuatan kita, apakah itu baik atau buruk.

Related Post