2 Korintus 11 Ayat 23 Sampai 27

3 min read Jul 23, 2024
2 Korintus 11 Ayat 23 Sampai 27

2 Korintus 11:23-27

Penderitaan Rasul Paulus

Rasul Paulus adalah salah satu figure Kristen yang paling berpengaruh dalam sejarah. Ia adalah seorang yang sangat setia dan berdedikasi dalam menjalankan misinya untuk menyebarkan Injil Yesus Kristus. Namun, di balik kesuksesan dan pengaruhnya, Rasul Paulus juga mengalami banyak penderitaan dan kesulitan.

Ayat 23-25: Penderitaan Fisik Rasul Paulus

Dalam 2 Korintus 11:23-25, Rasul Paulus menulis:

"Aku lebih dari mereka semua: dalam penderitaan lebih besar, dalam penjara lebih banyak, dalam hajaran lebih berat, banyak kali aku dibayang-bayangi oleh maut. Lima kali aku menerima empat puluh kurungan dari orang-orang Yahudi, sehingga hanya satu kurungan kurang dari pada jumlah yang diwajibkan. Tiga kali aku dibeting, sekali aku dikucilkan, sekali aku mengalami karam kapal, selama sehari semalam aku terlunta-lunta di tengah laut."

Rasul Paulus mengalami banyak penderitaan fisik, termasuk dihajar, dipenjara, dan mengalami kecelakaan kapal. Ia juga mengalami kesulitan dan ancaman maut.

Ayat 26-27: Penderitaan Emosional Rasul Paulus

Namun, penderitaan Rasul Paulus tidak hanya berupa fisik, tetapi juga emosional. Dalam 2 Korintus 11:26-27, Rasul Paulus menulis:

"Pada malam hari aku berjalan melalui bahaya-bahaya di darat, berjalan melalui bahaya-bahaya di laut, berjalan melalui bahaya-bahaya di antara saudara-saudara yang palsu; pada malam hari aku banyak mengalami kesusahan, kekuatiran, dan kewajiban. Aku tidak mau menyebut-nyebut penderitaan-penderitaan lain yang aku alami, yaitu kekuatiran-kekuatiran yang aku tanggung setiap hari, kekuatiran akan semua jemaat."

Rasul Paulus juga mengalami penderitaan emosional, seperti kekuatiran dan kesusahan, karena ia memikul beban tanggung jawab untuk menjaga dan menggembalakan jemaat.

Kesimpulan

Dalam 2 Korintus 11:23-27, Rasul Paulus menulis tentang penderitaan yang ia alami dalam menjalankan misinya. Ia mengalami penderitaan fisik dan emosional, tetapi ia tidak menyerah. Melalui penderitaan, Rasul Paulus mengerti bahwa ia dipakai oleh Tuhan untuk melakukan pekerjaan-Nya. Kita dapat belajar dari contoh Rasul Paulus bahwa kita harus tetap setia dan berdedikasi dalam menjalankan panggilan kita, meskipun kita menghadapi banyak kesulitan dan penderitaan.

Related Post


Latest Posts