17 September 1993 Kalender Jawa

3 min read Jul 07, 2024
17 September 1993 Kalender Jawa

17 September 1993 dalam Kalender Jawa

Pada tanggal 17 September 1993, masa kesadaran bangsa Indonesia sedang menuju kearah yang lebih baik. Namun, dalam kalender Jawa, tanggal tersebut memiliki makna yang berbeda. Bagaimana tanggal tersebut dihitung dalam kalender Jawa dan apa artinya bagi masyarakat Jawa?

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa, juga dikenal sebagai penanggalan Jawa, adalah sistem penanggalan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Jawa di Indonesia. Kalender ini berbasis pada sistem lunar, yaitu berdasarkan siklus bulan.

Dalam kalender Jawa, setahun dibagi menjadi 12 bulan, yaitu:

  1. Sura
  2. Sapar
  3. Mulud
  4. Bakda Mulud
  5. Jumadil Awal
  6. Jumadil Akhir
  7. Rejeb
  8. Ruwah
  9. Pasa
  10. Syawal
  11. Dzulkaidah
  12. Besar

Tanggal 17 September 1993 dalam Kalender Jawa

Tanggal 17 September 1993 dalam kalender Masehi, namun dalam kalender Jawa, tanggal tersebut jatuh pada:

  • Hari: Sabtu Pahing
  • Tanggal: 1 Besar 1414 Jawa
  • Wetunan: Wuku Galungan
  • Pasaran: Wage

Arti Tanggal 17 September 1993 dalam Kalender Jawa

Dalam kalender Jawa, tanggal 17 September 1993 memiliki arti yang sangat penting. Hari Sabtu Pahing dianggap sebagai hari yang baik untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha baru.

Bulan Besar dalam kalender Jawa dianggap sebagai bulan yang suci, karena dipercaya sebagai bulan ke-12 dalam kalender Jawa. Pada bulan ini, masyarakat Jawa biasanya melakukan berbagai kegiatan keagamaan dan ritual, seperti melakukan puasa dan berziarah ke makam leluhur.

Wuku Galungan dalam kalender Jawa dianggap sebagai wuku yang baik untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti pernikahan, memulai usaha baru, atau melakukan ritual keagamaan.

Kesimpulan

Tanggal 17 September 1993 dalam kalender Jawa memiliki makna yang sangat penting dan sakral. Hari tersebut dianggap sebagai hari yang baik untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha baru. Oleh karena itu, tanggal tersebut tetap diingat dan diperingati oleh masyarakat Jawa hingga saat ini.

Related Post


Featured Posts