17 Maret 2002: Sebuah Hari Bersejarah
Tragedi Pesawat Lion Air di Selat Malaka
Pada tanggal 17 Maret 2002, tragedi besar terjadi di Indonesia. Sebuah pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 583, yang membawa 110 penumpang dan awak, jatuh di Selat Malaka, tepatnya di perairan Provinsi Riau, Indonesia.
Kecelakaan Pesawat
Pesawat Lion Air JT 583, sebuah Airbus A300B4, lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta pada pukul 12:15 WIB dan menuju ke Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Namun, pesawat tersebut jatuh di Selat Malaka pada pukul 14:15 WIB, ketika sedang dalam perjalanan menuju Palembang.
Penyebab Kecelakaan
Investigasi yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan bahwa penyebab kecelakaan pesawat Lion Air JT 583 adalah karena kesalahan pilot. Pilot pesawat tersebut tidak mengikuti prosedur standar dalam melakukan pendaratan, sehingga pesawat jatuh ke laut.
Korban Jiwa
Dalam kecelakaan pesawat Lion Air JT 583, sebanyak 109 penumpang dan awak pesawat tewas. Hanya satu penumpang yang selamat dari kecelakaan tersebut. Mayat korban jiwa kemudian diangkat dari perairan Selat Malaka dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diidentifikasi.
Dampak dari Kecelakaan
Kecelakaan pesawat Lion Air JT 583 ini memiliki dampak yang cukup besar terhadap dunia penerbangan Indonesia. Insiden ini memunculkan kembali kesadaran akan pentingnya keselamatan penerbangan dan memperketat regulasi keselamatan penerbangan di Indonesia.
Peringatan dan Penghormatan
Setiap tahun, pada tanggal 17 Maret, Lion Air mengadakan upacara peringatan dan penghormatan untuk korban jiwa kecelakaan pesawat JT 583. Upacara ini diadakan untuk mengenang jasa dan pengorbanan korban jiwa, serta mengingatkan pentingnya keselamatan penerbangan.