16 Mei 1998

3 min read Jul 01, 2024
16 Mei 1998

Tragedi 16 Mei 1998: Peristiwa Kelam dalam Sejarah Indonesia

Latar Belakang

Pada tahun 1998, Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit. Krisis ekonomi yang melanda negara telah membuat harga-harga barang naik tajam, mengakibatkan kenaikan biaya hidup yang sangat signifikan. Kemarahan dan kekecewaan rakyat terhadap pemerintahan Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun makin meningkat. Demonstrasi dan unjuk rasa menentang pemerintahan Soeharto makin marak di berbagai kota besar di Indonesia.

Peristiwa Tragedi

Pada tanggal 16 Mei 1998, terjadi peristiwa yang akan dicatat sebagai salah satu tragedi terbesar dalam sejarah Indonesia. Pada hari itu, sebuah demonstrasi yang dipimpin oleh mahasiswa dan aktivis reformasi menuntut reformasi dan perubahan politik di Indonesia. Demonstrasi itu sendiri berlangsung damai, namun kemudian berubah menjadi kekacauan ketika aparat keamanan menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke arah demonstran.

Tragedi Trisakti

Demonstrasi terjadi di depan kampus Universitas Trisakti, Jakarta Barat. Ribuan demonstran bergerak menuju kampus Trisakti untuk menghadiri rapat umum yang dipimpin oleh politisi oposisi, Amien Rais. Namun, ketika demonstran tiba di depan kampus, mereka dihadang oleh aparat keamanan yang bersenjata lengkap. Ternyata, aparat keamanan telah menerima perintah untuk menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke arah demonstran.

Korban Jiwa

Akibat peristiwa itu, 4 orang mahasiswa Trisakti meninggal dunia dan banyak lainnya terluka parah. Mereka yang meninggal dunia adalah:

  • Hendriawan Sie
  • Hafidin Royan
  • Elang Mulia Lesmana
  • Heri Hertanto

Reaksi dan Konsekuensi

Peristiwa Tragedi Trisakti ini memicu kemarahan dan kekecewaan yang sangat besar terhadap pemerintahan Soeharto. Demonstrasi dan unjuk rasa makin marak di berbagai kota besar di Indonesia. Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Penghormatan

Peristiwa Tragedi Trisakti ini diingat sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Untuk menghormati korban jiwa dan memperingati tragedi ini, setiap tanggal 16 Mei dijadikan sebagai Hari Reformasi dan kesadaran Nasional.

Related Post


Featured Posts