16 Agustus 1987: Hari Kejatuhan Pesawat Airbus A300B4 Garuda Indonesia
Latar Belakang
Pada tanggal 16 Agustus 1987, sebuah tragedi berlangsung di Indonesia yang membuat shockwave di seluruh negeri. Pada hari itu, sebuah pesawat Airbus A300B4 milik Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional Indonesia, mengalami kecelakaan yang mematikan.
Insiden kecelakaan
Pesawat Airbus A300B4 dengan nomor registrasi PK-GAI tersebut berangkat dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Bandar Udara Adisucipto, Yogyakarta. Pesawat tersebut membawa 114 penumpang dan 11 awak pesawat. Saat berada di ketinggian 25.000 kaki, pesawat tersebut mengalami gangguan pada sistem kontrol penerbangan dan tersungkur ke dalam laut di sekitar 1.000 meter dari pantai di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Penyelamatan
Penyelamatan dilakukan oleh tim SAR (Search and Rescue) yang dipimpin oleh Basarnas (Badan SAR Nasional) dan dibantu oleh TNI (Tentara Nasional Indonesia) serta pihak lainnya. Tim SAR berusaha keras untuk mencari korban dan menolong yang masih hidup. Namun, karena lokasi kecelakaan yang sulit dijangkau dan kondisi cuaca yang tidak mendukung, upaya penyelamatan sangat terbatas.
Korban
Kecelakaan pesawat tersebut menyebabkan 112 orang tewas dan 13 orang lainnya cedera. Korban termasuk 9 awak pesawat dan 103 penumpang.
Investigasi
Investigasi kecelakaan pesawat tersebut dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Investigasi tersebut menemukan bahwa penyebab kecelakaan adalah kesalahan manusia dan juga faktor teknis. Kesalahan manusia terjadi karena pilot tidak mengikuti prosedur operasi standar, sementara faktor teknis adalah karena kerusakan pada sistem kontrol penerbangan.
Dampak
Kecelakaan pesawat Garuda Indonesia tersebut meninggalkan trauma yang dalam bagi masyarakat Indonesia. Insiden tersebut juga membuat pemerintah Indonesia meningkatkan keselamatan penerbangan dan memperbarui peraturan keselamatan penerbangan. Peristiwa ini juga menyadarkan masyarakat Indonesia akan pentingnya keselamatan penerbangan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan transportasi.
16 Agustus 1987 akan selalu diingat sebagai salah satu tragedi penerbangan terbesar dalam sejarah Indonesia.