14 Februari: Hari apa di Jawa?
Di kalender Masehi, 14 Februari diperingati sebagai Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang. Namun, di Jawa, tanggal ini memiliki makna yang berbeda.
Hari Wafat Nyi Roro Kidul
Di Jawa, 14 Februari diperingati sebagai hari wafat Nyi Roro Kidul, penguasa Laut Selatan yang legendaris. Menurut mitos dan legenda, Nyi Roro Kidul adalah seorang ratu yang cantik dan sakti, yang berkuasa di laut selatan dan dilambangkan sebagai Dewi Kesuburan.
Perayaan dan Tradisi
Untuk memperingati hari wafat Nyi Roro Kidul, masyarakat Jawa, khususnya di daerah pesisir, seperti di Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan, melakukan berbagai tradisi dan perayaan. Salah satunya adalah dengan mengadakan ritual Labuhan, yakni menghanyutkan berbagai jenis bunga dan kembang di laut sebagai simbol penghormatan kepada Nyi Roro Kidul.
Selain itu, masyarakat Jawa juga melakukan berbagai kegiatan lainnya, seperti:
- Menjaga keselamatan pelayaran: Masyarakat Jawa percaya bahwa Nyi Roro Kidul dapat melindungi para nelayan dan pelaut, sehingga mereka melakukan berbagai ritual untuk menjaga keselamatan pelayaran.
- Mengadakan kesenian tradisional: Berbagai kesenian tradisional, seperti wayang kulit, gamelan, dan lain-lain, dikembangkan untuk memperingati hari wafat Nyi Roro Kidul.
- Berziarah ke makam: Masyarakat Jawa melakukan ziarah ke makam-makam yang dipercaya sebagai makam Nyi Roro Kidul, seperti makam di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta.
Makna dan Arti
Peringatan hari wafat Nyi Roro Kidul ini memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Jawa. Ia merupakan simbol penghormatan kepada leluhur dan nenek moyang, serta mengingatkan akan pentingnya menjaga keselamatan dan keharmonisan dengan alam.
Dalam budaya Jawa, Nyi Roro Kidul dianggap sebagai simbol Dewi Kesuburan, yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Peringatan hari wafatnya ini juga sebagai bentuk ucapan syukur atas kesuburan dan kemakmuran yang telah diterima.
Kesimpulan
Dalam budaya Jawa, 14 Februari memiliki makna yang berbeda dengan Hari Valentine. Ia diperingati sebagai hari wafat Nyi Roro Kidul, penguasa Laut Selatan yang legendaris. Peringatan ini memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Jawa, yakni sebagai simbol penghormatan kepada leluhur dan nenek moyang, serta mengingatkan akan pentingnya menjaga keselamatan dan keharmonisan dengan alam.
