13 Mei 2015: Sebuah Hari yang Tak Terlupakan
Hari ke-13 bulan Mei tahun 2015 merupakan sebuah hari yang tak terlupakan dalam sejarah Malaysia. Pada hari itu, sebuah tragedi besar terjadi di negara itu, yakni kejadian amukan pesawat Malaysia Airlines MH17.
MH17: Tragedi yang Mengguncang Dunia
Pada tanggal 13 Mei 2015, pukul 16:15 waktu setempat, pesawat Malaysia Airlines MH17 yang berangkat dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia, dihantam rudal Buk yang diluncurkan oleh pasukan pro-Rusia di wilayah Ukraine. Insiden ini mengakibatkan 298 jiwa meninggal dunia, termasuk 15 awak pesawat dan 283 penumpang dari 17 negara yang berbeda.
Respons Internasional
Insiden MH17 menyebabkan kemarahan dan kecaman dari seluruh dunia. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan Organisasi Sipil Eropa (EC) mengutuk keras perbuatan ini dan meminta pemerintah Ukraine dan Rusia untuk menyerahkan mereka yang bertanggung jawab atas insiden ini. Beberapa negara juga mencabut izin terbang untuk pesawat Malaysia Airlines di wilayahnya.
Investigasi dan Konsekuensi
Investigasi MH17 dilakukan oleh otoritas transportasi udara Belanda dan Malaysia, serta dibantu oleh beberapa negara lain. Hasil investigasi menunjukkan bahwa rudal Buk yang meluncurkan peluru berpandu telah dioperasikan oleh pasukan pro-Rusia di Ukraine. Namun, Rusia tetap membantah klaim bahwa mereka terlibat dalam insiden ini.
Insiden MH17 juga menyebabkan beberapa konsekuensi diplomatik dan politik. Hubungan antara Rusia dan Eropa menjadi tegang, serta embargo ekonomi diberlakukan terhadap Rusia. Malaysia juga mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan udara dan memperbarui prosedur keselamatan.
Kesimpulan
Insiden MH17 pada 13 Mei 2015 merupakan sebuah tragedi yang mengguncang dunia. Kehilangan nyawa dan materiil yang tak terhitung menjadi akibat dari perbuatan ini. Meskipun investigasi masih berlangsung, namun tragedi ini akan selalu diingat sebagai salah satu insiden terburuk dalam sejarah penerbangan sipil.
