13 Mei 2010

3 min read Jun 28, 2024
13 Mei 2010

13 Mei 2010: Hari yang Tak Kan terlupakan

Hari tersebut menjadi saksi bisu dari peristiwa yang tak kan terlupakan dalam sejarah politik Malaysia. Pada tanggal 13 Mei 2010, rakyat Malaysia berduyun-duyun ke pusat-pusat pengundian untuk menentukan masa depan negara mereka.

Pemilihan Umum ke-12

Pemilihan Umum ke-12 Malaysia diadakan pada tanggal 8 Maret 2008, tapi dalam pemilihan umum tersebut, koalisi pemerintah Barisan Nasional (BN) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi kehilangan majoriti dua pertiga di Parlemen. Hal ini menyebabkan terjadinya ketidakstabilan politik dan ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah.

Krisis Politik di Perak

Pada tahun 2009, krisis politik di Perak menyebabkan terjadinya kemelut politik yang kompleks. Kekuasaan pemerintah negeri Perak berpindah tangan dari Pakatan Rakyat (PR) kepada BN setelah beberapa ADUN (Anggota Dewan Undangan Negeri) PR meninggalkan parti mereka dan bergabung dengan BN. Hal ini menyebabkan terjadinya konflik politik yang hebat antara PR dan BN.

13 Mei 2010: Hari Pengundian di Perak

Pada tanggal 13 Mei 2010, rakyat Perak kembali ke pusat-pusat pengundian untuk menentukan masa depan politik negeri mereka. Pemilihan kecil di tiga kawasan negeri, yakni di Hulu Kinta, Pasir Panjang, dan Behrang, diadakan untuk mengisi kekosongan kursi yang ditinggalkan oleh ADUN yang meninggalkan PR dan bergabung dengan BN.

Hasil Pemilihan

Hasil pemilihan kecil menunjukkan kemenangan PR di Hulu Kinta dan Pasir Panjang, sementara BN menang di Behrang. Kemenangan PR di dua kawasan tersebut memperkuat posisi koalisi oposisi dan memberikan tekanan kepada pemerintah BN.

Dampak dan Kesudahan

Pemilihan kecil pada 13 Mei 2010 menjadi titik balik politik Malaysia. Kemenangan PR di Perak memberikan dorongan kepada oposisi untuk terus memperjuangkan hak rakyat. Pada tahun 2013, PR berhasil memenangkan 50,87% suara rakyat dan memenangkan 89 kursi parlemen, tapi masih kalah dari BN yang memenangkan 91 kursi parlemen.

Meskipun demikian, 13 Mei 2010 tetap menjadi hari yang tak kan terlupakan dalam sejarah politik Malaysia. Hari tersebut menandai perubahan politik yang signifikan dan memberikan dorongan kepada rakyat untuk terus memperjuangkan demokrasi dan hak asasi manusia.

Related Post


Latest Posts


Featured Posts