13 dalam Bahasa Jepun: Unlucky Number?
Jika Anda pernah mengunjungi Jepun, Anda mungkin pernah melihat bahwa beberapa bangunan tidak memiliki lantai 13. Atau, Anda mungkin pernah melihat bahwa beberapa hotel tidak memiliki kamar nomor 13. Kenapa demikian? Apakah 13 sebuah angka yang tidak lucky di Jepun?
Sejarah Angka 13 dalam Bahasa Jepun
Dalam bahasa Jepun, angka 13 disebut dengan "jū-san" (). Namun, di Jepun, angka 13 dianggap sebagai angka yang tidak beruntung. Hal ini dikarenakan oleh beberapa alasan.
Pertama, dalam bahasa Jepun, "jū-san" dapat dibaca sebagai "jū-san" yang berarti "tidak hidup" atau "mati". Kedua, angka 13 dianggap sebagai angka yang tidak sempurna karena dianggap sebagai angka yang "tidak lengkap".
Mengapa 13 dianggap Tidak Beruntung?
Terdapat beberapa teori tentang mengapa 13 dianggap tidak beruntung di Jepun. Salah satu teori adalah bahwa dalam agama Buddha, terdapat 13 tahap dalam proses kematian. Oleh karena itu, angka 13 dianggap sebagai angka yang terkait dengan kematian.
Teori lainnya adalah bahwa dalam masa lalu, di Jepun, ada kebiasaan bahwa orang yang berusia 13 tahun dianggap telah mencapai masa pubertas. Oleh karena itu, angka 13 dianggap sebagai angka yang terkait dengan masa transisi dan perubahan.
Dampak dari Angka 13 dalam Kehidupan Sehari-hari
Dampak dari angka 13 yang dianggap tidak beruntung dapat dilihat dalam beberapa aspek kehidupan sehari-hari di Jepun. Salah satu contoh adalah bahwa beberapa bangunan tidak memiliki lantai 13. Hal ini untuk menghindari kesialan dan kecelakaan.
Contoh lainnya adalah bahwa beberapa hotel tidak memiliki kamar nomor 13. Hal ini untuk menghindari kesialan dan ketidakberuntungan bagi tamu yang menginap di kamar tersebut.
Kesimpulan
Angka 13 dalam bahasa Jepun memang dianggap sebagai angka yang tidak beruntung. Namun, perlu diingat bahwa angka 13 juga dapat dianggap sebagai angka yang unik dan spesial. Oleh karena itu, apakah Anda percaya bahwa angka 13 adalah angka yang tidak beruntung?
