12 Juli 1995

3 min read Jun 26, 2024
12 Juli 1995

12 Juli 1995: Tragedi Srebrenica

Peristiwa Kelam dalam Sejarah Bosnia

Pada tanggal 12 Juli 1995, dunia menyaksikan salah satu tragedi terburuk dalam sejarah modern. Kota Srebrenica, sebuah kota kecil di Bosnia dan Herzegovina, menjadi saksi bisu atas pembantaian massal yang dilakukan oleh pasukan Serbia Bosnia terhadap penduduk Muslim Bosnia.

Latar Belakang Konflik

Pada tahun 1992, Bosnia dan Herzegovina mulai mengalami konflik etnis dan politik yang berkepanjangan. Ketika Yugoslavia mulai runtuh, beberapa republik seperti Slovenia, Kroasia, dan Bosnia dan Herzegovina memutuskan untuk memproklamirkan kemerdekaan. Namun, Serbia yang dipimpin oleh Slobodan Milošević tidak ingin kehilangan kendali atas wilayah tersebut dan melakukan agresi militer.

Pembantaian Srebrenica

Pada bulan Juli 1995, pasukan Serbia Bosnia yang dipimpin oleh Jenderal Ratko Mladić mulai mengepung kota Srebrenica. Pada tanggal 11 Juli, mereka berhasil menaklukkan kota tersebut dan mulai melakukan pembantaian massal terhadap penduduk Muslim Bosnia. Lebih dari 8.000 orang, kebanyakan laki-laki dan anak laki-laki, dibantai dengan kejam oleh pasukan Serbia Bosnia.

Peran Internasional

Pada saat itu, Pasukan Perlindungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNPROFOR) telah ditempatkan di Srebrenica untuk melindungi penduduk sipil. Namun, mereka tidak dapat menghentikan pembantaian tersebut dikarenakan kurangnya dukungan militer dan politik dari negara-negara besar.

Dampak Tragedi Srebrenica

Tragedi Srebrenica telah meninggalkan luka yang sangat dalam bagi penduduk Bosnia dan Herzegovina. Pembantaian tersebut menjadi salah satu kejahatan terburuk dalam sejarah modern dan telah diakui sebagai genosida oleh pengadilan internasional. Peristiwa ini juga menyadarkan masyarakat internasional tentang pentingnya menghentikan konflik etnis dan politik yang tejadi di Bosnia dan Herzegovina.

Menghormati Korban

Pada tanggal 12 Juli 1995, kita menghormati korban tragedi Srebrenica dan menyadari pentingnya menghentikan kekerasan dan konflik etnis yang tejadi di seluruh dunia. Kita juga berharap bahwa peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk menghargai hak asasi manusia dan meningkatkan perdamaian dan kebersamaan.

Related Post


Featured Posts