12 Desember 1975

3 min read Jun 25, 2024
12 Desember 1975

12 Desember 1975: Tragedi Berdarah di East Timor

Pembantaian di Dili

Pada tanggal 12 Desember 1975, Indonesia melakukan invasi ke East Timor, sebuah wilayah di kepulauan Nusa Tenggara Timur. Pasukan Indonesia menyerbu ibu kota Dili, dan membantai rakyat sipil yang tidak berdosa. Peristiwa ini dikenal sebagai tragedi berdarah di East Timor.

Latar Belakang

East Timor adalah sebuah wilayah yang saat itu masih dalam masa transisi setelah meninggalkan kolonial Portugis. Pada tahun 1974, Revolusi Anyelir di Portugal menyebabkan kekacauan politik di East Timor, dan beberapa kelompok politik mulai bergerak untuk memerdekakan wilayah tersebut. Salah satu kelompok politik yang paling dominan adalah Fretilin (FRETILIN), sebuah organisasi yang berhaluan kiri.

Invasi Indonesia

Pada tanggal 7 Desember 1975, Indonesia melakukan operasi militer ke East Timor dengan alasan untuk "membebaskan" wilayah tersebut dari pengaruh komunis. Operasi ini dipimpin oleh Jenderal Benny Moerdani, dan diikuti oleh serangan udara dan darat ke Dili. Pasukan Indonesia membombardir kota Dili dengan menggunakan pesawat tempur dan meriam, sehingga menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur kota.

Korban Jiwa

Peristiwa invasi ini menyebabkan korban jiwa yang sangat besar. Diperkirakan sebanyak 2.000 hingga 3.000 orang tewas dalam beberapa hari pertama invasi, dan sebanyak 60.000 orang lainnya tewas dalam tahun-tahun berikutnya. Banyak rakyat sipil yang tidak berdosa menjadi korban, termasuk wanita dan anak-anak.

Dampak

Peristiwa 12 Desember 1975 memberikan dampak yang sangat besar pada rakyat East Timor. Banyak orang yang kehilangan keluarga dan rumah, dan harus mengalami pengungsian. Peristiwa ini juga membuat East Timor menjadi wilayah yang sangat terisolasi dan tertutup, sehingga sulit untuk mendapatkan bantuan internasional.

Pengakuan Internasional

Pada tahun 1999, East Timor akhirnya memperoleh kemerdekaan setelah referendum yang diadakan oleh PBB. Indonesia mengakui kemerdekaan East Timor pada tahun 2002. Namun, peristiwa 12 Desember 1975 masih menjadi tragedi yang belum terselesaikan, dan masih menyimpan luka yang dalam bagi rakyat East Timor.

Related Post


Featured Posts