12 Dasar Pbb

4 min read Jun 25, 2024
12 Dasar Pbb

12 Dasar PBB (Prinsip-Prinsip Dasar Perbankan Syariah)

Perbankan Syariah atau Islamic Banking adalah sebuah sistem perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam. Dalam menjalankan kegiatan perbankan, Perbankan Syariah harus mengacu pada 12 dasar PBB (Prinsip-Prinsip Dasar Perbankan Syariah) yang telah ditetapkan.

1. Akad (Kesepakatan)

Akad adalah kesepakatan antara dua pihak yang mengikat dalam segala transaksi. Dalam Perbankan Syariah, akad ini harus jelas, transparan, dan disepakati oleh kedua belah pihak.

2. Ijab dan Qabul (Penawaran dan Penerimaan)

Ijab adalah penawaran atau janji yang diajukan oleh salah satu pihak, sedangkan qabul adalah penerimaan atau kesediaan dari pihak lainnya. Dalam Perbankan Syariah, ijab dan qabul harus dilakukan dengan iktikad baik dan tanpa paksaan.

3. Shariah Compliance (Kepatuhan Syariah)

Perbankan Syariah harus memastikan bahwa semua produk dan jasa yang ditawarkan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, diperlukanFatwa atau keputusan dari Badan Pengawas Syariah (Shariah Supervisory Board) untuk memastikan kehalalan produk dan jasa tersebut.

4. Tidak Ada Ribawi (Tidak Ada Riba atau Bunga)

Perbankan Syariah tidak membolehkan adanya riba atau bunga dalam segala transaksi. Riba adalah penambahan nilai uang tanpa keseimbangan risiko dan biaya yang sesuai dengan syariah.

5. Tidak Ada Maisir (Tidak Ada Judi atau Spekulasi)

Perbankan Syariah tidak membolehkan adanya maisir atau judi dalam segala transaksi. Maisir adalah perbuatan yang mengandung nilai spekulasi atau judi yang dapat menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak.

6. Tidak Ada Gharar (Tidak Ada Ketidakpastian)

Perbankan Syariah tidak membolehkan adanya gharar atau ketidakpastian dalam segala transaksi. Gharar adalah perbuatan yang mengandung unsur ketidakpastian atau keraguan yang dapat menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak.

7. Istisna (Kesediaan)

Istisna adalah kesediaan untuk membeli atau menjual suatu barang atau jasa. Dalam Perbankan Syariah, istisna harus dilakukan dengan iktikad baik dan tanpa paksaan.

8. Wakalah (Kepemilikan)

Wakalah adalah kepemilikan atau kepercayaan yang diberikan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya. Dalam Perbankan Syariah, wakalah harus dilakukan dengan iktikad baik dan tanpa paksaan.

9. Ju'alah (Upah atau Gaji)

Ju'alah adalah upah atau gaji yang diterima oleh pihak yang melakukan pekerjaan atau jasa. Dalam Perbankan Syariah, ju'alah harus dilakukan dengan iktikad baik dan tanpa paksaan.

10. Qardh (Pinjaman Tanpa Bunga)

Qardh adalah pinjaman tanpa bunga yang diberikan oleh pihak yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang memerlukan dana. Dalam Perbankan Syariah, qardh harus dilakukan dengan iktikad baik dan tanpa paksaan.

11. Mudharabah (Kerja Sama dalam Bisnis)

Mudharabah adalah kerja sama dalam bisnis antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Dalam Perbankan Syariah, mudharabah harus dilakukan dengan iktikad baik dan tanpa paksaan.

12. Musharakah (Kerja Sama dalam Pemilikan)

Musharakah adalah kerja sama dalam pemilikan antara dua pihak atau lebih untuk menc