11 April 2003: Hari yang Bersejarah
Invasi Irak oleh Amerika Serikat
Pada tanggal 11 April 2003, Amerika Serikat dan sekutunya melakukan invasi atas Irak, yang dipimpin oleh Saddam Hussein. Invasi ini ditujukan untuk menggulingkan rezim Saddam dan menghancurkan kemampuan Irak untuk mengembangkan senjata pemusnah massal.
Latar Belakang
Sejak tahun 1990, Saddam Hussein telah menjadi musuh bebuyutan Amerika Serikat dan Barat. Berbagai sanksi ekonomi dikenakan pada Irak, namun Saddam tetap tidak mengindahkan tekanan internasional. Pada tahun 2002, Amerika Serikat memperoleh dukungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengawasi Irak dan memastikan bahwa Irak tidak memiliki senjata pemusnah massal.
Invasi Amerika Serikat
Pada tanggal 11 April 2003, pasukan Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Inggris dan Australia, memulai invasi atas Irak. Pasukan koalisi ini dipimpin oleh Jenderal Tommy Franks dan menghadapi resistensi keras dari pasukan Irak. Meskipun demikian, pasukan koalisi berhasil menguasai Baghdad dan menggulingkan rezim Saddam Hussein.
Dampak Invasi
Invasi Amerika Serikat atas Irak pada tanggal 11 April 2003 memiliki dampak yang sangat besar dan signifikan. Beberapa dampaknya antara lain:
- Kematian Saddam Hussein: Pada tahun 2006, Saddam Hussein dieksekusi mati oleh pemerintah Irak.
- Kehancuran Infrastruktur: Invasi Amerika Serikat menyebabkan kehancuran infrastruktur Irak, termasuk jalan, jembatan, dan fasilitas umum.
- Kemanusiaan: Invasi ini menyebabkan kemanusiaan yang sangat besar, dengan korban jiwa mencapai ribuan orang.
- Politik Internasional: Invasi Amerika Serikat atas Irak mengubah politik internasional dan menciptakan ketegangan diplomatik antara Amerika Serikat dan negara lainnya.
Kesimpulan
Invasi Amerika Serikat atas Irak pada tanggal 11 April 2003 adalah peristiwa yang bersejarah dan memiliki dampak yang sangat besar. Meskipun invasi ini bertujuan untuk menggulingkan rezim Saddam Hussein, namun dampaknya masih dirasakan hingga hari ini.
